Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Junta Kembali Mengisyaratkan Penundaan Pemilu

Foto : AFP/MYANMAR MILITARY INFORMATION TEAM

Pemimpin junta di Myanmar, Min Aung Hlaing

A   A   A   Pengaturan Font

Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa pemilu yang diadakan junta merupakan sebuah aksi dagelan, sementara Russia yang adalah negara sekutu dekat dan pemasok senjata militer, mengatakan pihaknya akan mendukung terlaksananya pemilu di Myanmar.

"Dua tahun setelah kudeta, situasi di Myanmar adalah malapetaka yang membara," kata kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, pekan lalu, seraya menambahkan bahwa militer beroperasi dengan menyandang kekebalan hukum sepenuhnya menanggapi kabar bahwa militer telah bertindak sewenang-wenang di Myanmar.

Upaya diplomatik untuk menyelesaikan kebuntuan berdarah yang dipimpin oleh PBB dan blok regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) sejauh ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan, dengan para jenderal militer menolak untuk terlibat dengan oposisi.

Pada Desember, junta justru telah merampungkan serangkaian kasus pengadilan tertutup terhadap Suu Kyi, memenjarakan musuh lama junta itu selama total 33 tahun dalam proses yang dikecam oleh kelompok hak asasi sebagai sebuah persidangan sandiwara.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top