Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Myanmar I Kyaw Moe Tun Tetap Bertugas Sebagai Utusan Myanmar di PBB

Junta Kecam Keputusan PBB

Foto : AFP/UNITED NATIONS

Utusan Myanmar l Dubes Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun, tertangkap kamera sedang mengacungkan salam 3 jari saat berpidato di pertemuan informal Majelis Umum PBB pada 26 Februari lalu. Junta yang berkuasa di Myanmar pada Kamis (2/12) mengecam keputusan PBB untuk menolak utusan junta Myanmar di badan internasional itu.

A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa hari setelah kudeta terjadi sembilan bulan lalu, Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) terbentuk. Ini adalah kampanye pemogokan buruh skala besar dengan misi untuk melawan junta guna merusak ekonomi yang dikendalikan militer. Tak lama setelah gerakan dimulai, para bankir Myanmar bergabung dan menolak untuk pergi bekerja.

Langkah itu mendorong masalah arus kas bukan hanya bagi penduduk dan bisnis, tetapi juga militer. Seiring berjalannya tahun, setiap bisnis milik militer atau afiliasinya menghadapi boikot besar-besaran.

Gwen Robinson, seorang editor di Nikkei Asia yang mensponsori sebuah acara yang diselenggarakan oleh Foreign Correspondent's Club of Thailand (FCCT) di Bangkok pada November lalu, menguraikan beberapa kemerosotan ekonomi di Myanmar.

"Jelas kita melihat keruntuhan di Myanmar saat ini. Ekonomi gelap merebak dan ada persepsi yang berkembang tentang akan terjadinya keruntuhan ekonomi domestik yang resmi dan terbuka," kata dia.

Dengan terus berlanjutnya penindakan keras di Myanmar, perusahaan militer Myanmar menghadapi sanksi perdagangan yang berat dari AS, Inggris, dan Uni Eropa, dimana semua negara itu memberi tekanan pada kepemimpinan militer.AFP/VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top