Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar I Myanmar Butuh Dukungan Internasional agar Bisa Gelar Pemilu

Junta Ingin Peroleh Kembali Status Keanggotaan Normal di Asean

Foto : AFP/TANG CHHIN Sothy

Pertemuan Asean l Dua petugas keamanan berpatroli di lokasi penyelenggaraan Pertemuan Menlu Asean di Vientiane, Laos, pada Rabu (24/7). Pada pertemuan ini, seorang pejabat senior junta Myanmar menyatakan harapan bahwa Myanmar akan mendapatkan kembali statusnya di Asean bersama anggota blok ­lainnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada pertemuan para menteri luar negeri Asean di Laos, pejabat senior junta berharap agar Myanmar bisa mendapatkan kembali statusnya di Asean.

VIENTIANE - Seorang pejabat senior yang bekerja di bawah junta menyatakan harapan bahwa Myanmar akan mendapatkan kembali statusnya di Asean bersama anggota blok lainnya dan meminta pengertian dan dukungan di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri Asean di Laos pada Rabu (24/7).

"Kami sangat berharap, sangat berharap," kata Khin Thidar Aye, direktur jenderal departemen urusan Asean di Kementerian Luar Negeri Myanmar. "Jika kami mempertimbangkan sejauh mana kerjasama dari pihak kita akan dilaksanakan, maka normalisasi akan segera terjadi," imbuh dia.

Pertemuan Menteri Luar Negeri Asean, Forum Regional Asean dan pertemuan terkait lainnya antara para diplomat utama blok tersebut dan mitra-mitranya, dimulai di Vientiane pada Rabu dan berlangsung hingga 27 Juli mendatang.

Myanmar diwakili oleh Aung Kyaw Moe, sekretaris tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar yang dikuasai junta. Pemerintahan bayangan sipil Myanmar, Pemerintahan Persatuan Nasional, yang muncul setelah kudeta militer tahun 2021, memiliki menteri luar negerinya sendiri yaitu Zin Mar Aung.

Mengingat gejolak yang meningkat di Myanmar, Asean telah melarang pejabat politik Myanmar menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan mengundang perwakilan non-politik dari negara tersebut. Artinya, baik pemimpin junta Min Aung Hlaing maupun menteri luar negeri junta, Than Swe, tidak bisa menghadiri pertemuan Asean.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top