Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Junta Dituduh Lakukan Kejahatan Perang

Foto : AFP

Kelompok Etnik | Sejumlah anggota kelompok etnik minoritas bersenjata yang tergabung dalam Ta’ang National Liberation Army (TNLA) dengan menumpang kendaraan bak terbuka menuju garis depan bentrokan dekat Kota Namhsan, Negara Bagian Shan utara pada 13 Desember lalu. Pada Kamis (21/12), Amnesty International melaporkan bahwa junta di Myanmar diduga telah melakukan kejahatan perang. 

A   A   A   Pengaturan Font

Lebih dari 300.000 orang telah melarikan diri dari pertempuran yang meletus pada akhir Oktober, dengan lebih dari dua juta orang mengungsi secara keseluruhan sejak kudeta, menurut PBB.

Kudeta tersebut menghancurkan satu dekade demokrasi dan reformasi, dengan kemarahan atas tindakan keras militer yang memicu gerakan perlawanan dan intensifikasi pertempuran dengan pemberontak etnis minoritas.

Beberapa waktu lalu, Tiongkok mengatakan pihaknya memediasi gencatan senjata antara pemberontak dan militer, meskipun aliansi tersebut mengatakan kampanyenya akan terus berlanjut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebelum laporan Amnesty International, aliansi tersebut mengatakan bahwa militer secara teratur mengancam warga sipil, termasuk melalui penangkapan sewenang-wenang, penggunaan perisai manusia dan penyiksaan.

Secara terpisah, pada 21 Desember, Human Rights Watch yang berbasis di New York, AS, menuduh salah satu kelompok aliansi pemberontak menculik dan merekrut secara paksa warga sipil yang melarikan diri di Negara Bagian Shan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top