Jumlah Investor Bertransaksi Harian Sepanjang 2024 Stagnan, Berikut Strategi BEI untuk Menggenjotnya
Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Foto: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta WigunaJAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengejar peningkatan transaksi investor saham yang lebih aktif bertransaksi harian, mencermati potensi yang besar khususnya dari penanam modal usia produktif.
"Kami harus terus belajar dan terus melakukan sosialisasi agar seluruh investor tidak hanya membuka rekening tapi lebih aktif melakukan transaksi," kata Kepala Divisi Bisnis 1 BEI Firza Rizqi Putra di Jakarta, Selasa (3/12).
Dia memaparkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), porsi investor ritel atau perorangan tercatat 16,1 persen dari sisi kepemilikan pada Oktober 2024.
- Baca Juga: Budi Daya Cabai
- Baca Juga: Waspadai Inflasi Pangan pada Akhir Tahun
Jumlah itu lebih rendah dibandingkan investor institusi domestik mencapai hampir 38 persen dan institusi asing mencapai 46 persen.
Meski paling kecil dari sisi kepemilikan, namun, dari sisi nilai perdagangan investor ritel mencatatkan nilai dua kali lipat yakni 32,1 persen. Sedangkan institusi domestik mencapai 30,9 persen dan institusi asing sebesar 37 persen.
Ada pun jumlah investor pasar modal tanah air per Oktober 2024 mencapai 14,3 juta. Dari jumlah itu, investor saham mencapai 6,2 juta, yang sebanyak 145 ribu investor di antaranya sebagai investor yang aktif bertransaksi harian per Oktober 2024.
Jumlah investor yang bertransaksi harian itu stagnan dibandingkan periode sama 2023 yang juga mencapai 145 ribu investor. Sedangkan secara bulanan, investor yang aktif bertransaksi per Oktober 2024 mencapai 605 ribu, atau meningkat dibandingkan periode sama 2023 mencapai 573 ribu investor aktif bulanan.
"Walaupun transaksi harian 145 ribu, tapi nilai transaksinya Rp12 triliun setahun. Bayangkan kalau lebih banyak lagi dibandingkan ini, sebenarnya potensi kita besar sekali," ucapnya.
Dengan realisasi itu, dia menjelaskan investor perorangan atau ritel memegang peranan penting dalam pasar modal tanah air.
Sementara itu, secara demografi berdasarkan data KSEI pada September 2024, hampir 75 persen investor merupakan penanam modal muda berusia di bawah 40 tahun, dengan level pendidikan mulai dari SMA sebesar 62 persen. Sedangkan dari sisi latar belakang, pekerjaan sebanyak 32 persen adalah pekerja dan hampir 24 persen adalah pelajar.
Dari segi gender, investor pria mendominasi sebesar 62 persen dan sisanya perempuan. "Kita tidak hanya bekerja untuk mendapatkan uang tapi biarkan uang juga bekerja untuk kita," ucapnya.
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
- 3 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 4 Jika Rendang Diakui UNESCO, Pemerintah Perlu Buat "Masterplan"
- 5 Hargai yuk Berbagai Potensi Sekitar Kita
Berita Terkini
- Potensi Perang Dagang Makin Mengkhawatirkan, Tiongkok Tanggapi Ancaman Trump atas Negara-negara BRICS
- Ayo Wujudkan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas Prioritas untuk Perkuat Pemberantasan Korupsi
- Presiden Tegaskan Pengembangan 4 Juta Ha Lahan di NTT untuk Dukung Swasembada Pangan
- Setelah Hadapi Masalah Spesifik Ini, Akhirnya Trump Pertimbangkan Ganti Kandidat Menhan Pete Hegseth
- Ketegangan Meningkat, Oposisi Korsel Berupaya Memakzulkan Presiden setelah Pemberlakuan Darurat Militer