Jokowi Serukan Negara-negara Besar Tidak Mempertajam Persaingan
PENYERAHAN KEKETUAAN ASEAN 2024 I Presiden Joko Widodo memberikan palu sidang sebagai simbol penyerahan Keketuaan Asean 2024 kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone usai pidato penutupan KTT ke-43 Asean 2023 di Jakarta, Kamis (7/9).
Sebelumnya, pada Selasa, Jokowi memperingatkan bahwa Asean tidak akan menjadi "proxy bagi negara mana pun", dan akan bekerja sama dengan siapa pun demi perdamaian dan kemakmuran.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Riza Noer Arfani, menilai pernyataan Presiden Jokowi itu sejalan dengan keketuaan dalam KTT yang ingin menjadikan Asean sebagai episentrum pertumbuhan.
"Intinya, kalau ingin bekerja sama dengan Asean, jangan terlalu mendikte yang utamanya dalam konteks geopolitik seperti persaingan AS dan Tiongkok," kata Riza.
Dalam statemen Presiden Jokowi tersebut, ada ketegasan kalau AS dan Tiongkok ingin bekerja sama dengan Asean, maka seharusnya tetap berpegang pada prinsip dasar Treaty of Amity and Cooperation in South-East Asia sejak Asean didirikan pada 1976.
Sebagai contoh, saat Tiongkok ingin memainkan Laut Tiongkok Selatan dengan mengeluarkan peta baru, maka direspons dengan cukup baik melalui pertikaian kata-kata secara diplomatik.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya