
Jokowi Perintahkan Audit Total Semua Stadion di Indonesia Pasca Tragedi Kanjuruhan
Presiden Joko Widodo
Foto: Setkab.go.idPresiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengaudit total seluruh stadion di Tanah Air yang digunakan untuk pertandingan liga, baik Liga 1, 2, maupun 3 usai tragedi kanjuruhan.
"Saya akan memerintahkan Menteri PU untuk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, 2, maupun 3 semuanya. Apakah gerbangnya sesuai standar, cukup lebar. Apakah gerbangnya ukuran sesuai standar manajemen lapangan yang memegang kendali siapa, semuanya. Dari peristiwa ini kita harus perbaiki semuanya, manjemen pertandingan, manajemen lapangan, manajemen pengelolaan stadion, semua harus kita audit total" kata Jokowi dalam konferensi pers di Malang, dikutip Rabu (5/10).
"Saya tidak ingin peristiwa seperti di Kanjuruhan ini terjadi lagi di negara kita," tambahnya.
Selain itu, Jokowi juga mengaku telah menelpon Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino untuk membahas tragedi kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam (1/10).
"Belau (Infantino) menyampaikan, kalau diperlukan FIFA bisa membantu memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Beliau menyampaikan kesanggupannya itu," ucapnya.
Ia sempat menyampaikan bahwa banyak hal dengan Infantino mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan yang telah menewaskan 131 orang. Selain itu, ia juga mengaku membicarakan terkait posisi Indonesia sbeagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.
"Berbicara banyak, tapi keputusan apa pun adalah kewenangan di FIFA," ujar Jokowi, setelah memimpin Upacara HUT Ke-77 TNI di Kawasan Istana Merdeka, Jakarta.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, bermula saat ribuan pendukung Arema FC masuk ke area lapangan setelah klub kebanggaan mereka kalah dari Persebaya dengan skor 2-3. Pendukung Arema FC merasa kecewa sehingga beberapa suporter turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Kemudian, aparat mencoba membubarkan Aremania yang turun ke lapangan usai pertandingan. Berdasarkan kesaksian dan rekaman video yang beredar, aparat menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa di lapangan.
Sontak, para suporter yang berada di tribun panik dan berusaha keluar dari stadion dengan berdesak-desakan. Akibatnya, banyak penonton yang mengalami sesak napas, jatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
- 5 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM