Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Pertanian

Jokowi: Hindari Kelebihan Pasokan, Waktu Tanam Harus Diatur

Foto : ANTARA/PUSPA PERWITASARI

PRESIDEN BERDIALOG - Presiden Joko Widodo berdialog dengan Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantuan Penyuluh Pertanian (TBPP) di GOR Jatidiri, Semarang, Minggu (3/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Dia menambahkan, pasokan yang baik atau berkesinambungan juga dapat membangun industri hilirisasi terkait dengan komoditas pertanian tersebut.

"Memang harus diperlukan yang namanya hilirisasi. Jangan sampai cabai dan bawang merah fresh saja yang dijual. Tapi, hilirisasi produk pertanian harus dipersiapkan. Inilah yang sedang kita persiapkan dan tidak mudah masuk ke hilirasi karena menyangkut suplai," katanya.

Presiden mengingatkan Indonesia memiliki pekerjaan besar di bidang pertanian. Contohnya untuk urusan jagung pada 2014 impor Indonesia 3,6 juta ton, pada 2018 impor jagung kita 180 ribu ton. "Artinya, kita sudah mengurangi nyaris 3,4 juta ton impor jagung dari luar negeri. Itu keberhasilan bapak-ibu dalam memperbaiki produksi," katanya.

Presiden juga menyempatkan untuk berdialog dengan dua THL yang mengharapkan bisa diangkat sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) karena sudah lama mengabdi di lapangan. Namun, salah satu dari mereka mengeluhkan terkendala aturan usia yang harus di bawah 35 tahun agar bisa diangkat sebagai ASN. "Kalau saya sih lebih suka yang sudah berpengalaman," kata Presiden Jokowi dan disambut tepuk tangan meriah.Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top