Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

JMM: Umat Islam Harus Terus Gaungkan Keramahan

Foto : ANTARA/istimewa

Jaringan Muslim Madani (JMM) bersama Institut Agama Islam Depok (IAID) Al Karimiyah menggelar dialog keagamaan Ramadhan 1444 H bertemakan 'Membumikan Islam Ramah, Menangkal Ideologi Radikal di Bumi Pancasila', di Depok, Senin (10/4).

A   A   A   Pengaturan Font

DEPOK - Umat Islam Indonesia diminta terus menggaungkan sikap ramah. Kalau tidak ramah tidak pantas disebut Islam. Permintaan ini disampaikan Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal.

Ini dikatakan dalam dialog keagamaan Ramadan 1444 H bertema "Membumikan Islam Ramah, Menangkal Ideologi Radikal di Bumi Pancasila, di Depok, Senin (10/4)". Acara digelar bareng JMM dan Institut Agama Islam Depok Al Karimiyah.

"Artinya, ya, kalau tidak ramah namanya bukan Islam. Ya, kalau ada radikal, bukan Islam. Sebab, Islam itu rahmat bagi alam semesta dan kebaikan," katanya. Namun, jelas Syukron, faktanya saat ini ada sebagian -bahkan banyak yang mengatasnamakan Islam- dengan ideologi bertentangan dengan prinsip Islam itu sendiri. Mereka tidak menerima perbedaan dan intoleran terhadap kelompok lain.

"Dalam konteks kita sebagai bangsa dan negara Indonesia yang majemuk, hiterogen suku, ras, bahasa, budaya, dan lainnya, cara beragama seperti demikian menjadi ancaman serius kerukunan dan persatuan," tandasnya.

"Mereka ini saklek. Yang menurut mereka tidak sesuai dengan tidak dicontohkan Nabi Muhammad SAW disebut bid'ah. Mereka merasa paling benar, bahkan berani mengecap orang lain sebagai kafir. Nah, inilah tantangan kita hari ini sebagai masyarakat Islam Indonesia yang tidak boleh kita abaikan," tutur Syukron.

Menurutnya, umat Islam harus mengedepankan sikap ramah, moderat dan toleran, yang memang jadi tuntutan Nabi Muhammad SAW. Rektor IAID Al Karimiyah, Dr Ahmad Patih, mengatakan indikator muslim yang baik, ketika tetangga atau sahabat di sekitar, merasa aman baik dari segi ucapan maupun tindakannya. "Perlu juga menyayangi minoritas. Jangan saling mencaci," tegasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top