Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Musibah Pesawat

Jenazah Cintya Langsung Dibawa ke Sidoarjo

Foto : Antara /Ricky Prayoga

Diserahkan ke Keluarga - Manajemen Lion Air menyerahkan jenasah Jannatun Cintya Dewi kepada keluarga usai terindentifikasi tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau Identifikasi TKP (Inafis) Mabes Polri di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta, Rabu (31/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Jenazah pertama yang teridentifikasi sebagai korban kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP, Jannatun Cintya Dewi, 24 tahun, warga Sidoarjo, Jawa Timur, akan dimakamkan di pemakaman umum, pada hari ini, Kamis (1/11).

Sumiyem selaku bibi korban, Rabu (31/10) malam, mengatakan saat ini warga Desa Suruh, Sukodono Sidoarjo, Jawa Timur, sudah menggali liang kubur. "Saat ini, proses penggalian makam sudah dilakukan oleh warga supaya kalau jenazah datang bisa segera dimakamkan," ujarnya saat dikonfirmasi di rumah duka.

Sebelumnya, tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau Identifikasi TKP (Inafis) Mabes Polri mengidentifikasi seorang korban pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang bernama Jannatun Chintya Dewi.

"Teridentifikasi melalui sidik jari. Pada malam hari (Rabu), kami laksanakan penyerahan jenazah atas nama Jannatun Chintya Dewi yang tadi sore sudah teridentifikasi. Kami menyerahkan jenazah kepada pihak penerbangan," kata Kepala RS Polri Sukanto, Kombes Pol Musyafak.

Sementara itu, Kepala Kapusdokkes Mabes Polri, Brigjen Polisi Arthur Tampi, mengatakan saat ini sudah 48 kantung diperiksa dan direkonsiliasi.

"Sebanyak 24 di antaranya sudah selesai. Hasilnya kantung-kantung tersebut berisi potongan tubuh dan satu sudah berhasil diidentifikasi," katanya. Kemarin, ayah pilot Lion Air, Bhavya Suneja, yakni Gulshan Suneja, mendatangi Rumah Sakit Polri Sukanto.

Dia langsung memasuki ruangan Disaster Victim Identification (DVI) Antemortem. Sejam kemudian, dia langsung ke parkiran dan naik kendaraan yang telah disiapkan.

Setia Menunggu

Pantauan di posko keluarga korban Lion Air PK-LQP, yakni Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, tampak sejumlah anggota keluarga berwajah sedih.

Namun, sebagian besar para korban tetap setia menunggu hasil identifikasi. Salah satu keluarga korban, Tobiin, 35 tahun, asal Tegal, menuturkan masih menunggu kepastian informasi tentang keberdaaan adiknya, Khotijah. "Saya di sini sama Bapak. Kasihan dia, bolak-balik Cengkareng ke sini.

Soalnya, Bapak nggak mau nginep di sini," tuturnya. Sementara itu, Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama Tim SAR berhasil menemukan sinyal kotak hitam atau black box dari bangkai pesawat Boeing 737 Max 8 Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.

"Sinyal berhasil ditangkap setelah sejak pagi Kapal Baruna Jaya I menurunkan alat ping locator untuk melacak sinyal kotak hitam," kata Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan (Teksurla) BPPT, M Ilyas. Ant/jon/mza/AR-2

Penulis : Antara, Yohanes Abimanyu, Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top