Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Penguatan Atasi Kekerdilan Anak, BKKBN Sulsel Optimalkan Peran Kader Bina Keluarga Balita untuk Cegah Stunting

Foto : Antara/Suriani Mappong

Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani.

A   A   A   Pengaturan Font

Semua pihak hendaknya mendukung upaya penanganan kekerdilan anak, BKKBN Sulsel optimalkan peran kader bina keluarga balita untuk cegah stunting.

Makassar - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) mengoptimalkan peran kader Bina Keluarga Balita (BKB) untuk mencegah Stunting.

"Untuk itu kami mengelar kegiatan peningkatan kapasitas pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting bagi BKB," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani di Makassar, Ahad.

Sebanyak 72 peserta hadir pada kegiatan itu, terdiri dari Pengelola BKB, Penyuluh KB dan Kader BKB lokus pro PN dari perwakilan 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

Andi Rita mengatakan, ada beberapa faktor penyebab terjadinya stunting, di antaranya praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah melahirkan.

"Orang tua sangat penting memahami Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam mengasuh anak dan mengembangkan potensi anak secara optimal," katanya.

Menurut dia, pola pengasuhan yang baik bukan hanya menjadi tanggung jawab tunggal seorang ibu, tetapi diperlukan peran ayah dalam pengasuhan tersebut.

Andi Rita menambahkan, Program BKB sangat strategis dalam mendorong kesertaan anggota kelompok yang memiliki balita dan anak untuk mengoptimalkan pengasuhan dan pembinaan anak, mempersiapkan keluarga yang berkualitas, sehingga anak yang dilahirkan tidak stunting.

Berdasarkan data hasil Pendataan Keluarga pada 2021 PK21 jumlah Balita se-Sulsel sebesar 485.491orang, sedangkan jumlah kelompok BKB saat ini sebanyak 3.108 orang yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

"Setiap kader BKB agar dapat memberikan pendampingan dan edukasi kepada anggota kelompoknya, informasi seperti pentingnya pola asuh dan pola makan yang baik dan benar, bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat" tutur Andi Rita.

Adapun angka prevalensi Stunting Sulsel berdasarkan data SSGI tahun 2022 masih berada di angka 27,2 persen turun 0,2 persen dari 27,4 persen pada 2021.

Melalui pengasuhan anak yang baik dan pemberian gizi yang tepat dan seimbang dapat mencegah anak dari stunting, sehingga angka prevalensi stunting dapat diturunkan sesuai target pemerintah 14 persen pada 2024.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top