Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jelang Pemilu, Grup WA Keluarga Ramai Berita Hoaks, Bagaimana Menghadapinya?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Henryk Ditze

Penyebaran berita palsu melalui aplikasi pesan pribadi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada tahun politik, penyebaran hoaks bisa berdampak pada rusaknya rasionalitas pemilih dan menurunnya kualitas penyelenggaraan pemilu. Lebih jauh lagi, ini bisa menimbulkan permusuhan antara pihak yang pro dan yang kontra terhadap informasi palsu tersebut.

Mengapa terjadi penyebaran hoaks?

Ada dua pihak yang secara sengaja atau tanpa sadar menjadi penyebar hoaks. Pertama adalah pihak yang sengaja menyusun atau membuat berita palsu itu. Kedua adalah pihak yang termakan berita palsu lalu menyebarnya secara sukarela. Masing-masing pihak memiliki motif berbeda dalam melakukan penyebaran.

Dalam tulisan ini, saya hanya akan membahas motif pihak kedua. Ini karena motif pihak pertama jelas untuk mencapai tujuan tertentu secara kelompok, dan ini adalah hal dilakukan dengan sadar. Namun pada pihak kedua, motifnya kerap kali tidak mereka sadari dan bersifat sangat personal.

Dalam teori psikologi, ada yang disebut _processing fluency effect_, yaitu proses kognitif ketika individu lebih mudah merespons dan menerima berbagai informasi yang sederhana untuk dicerna karena ia tidak membutuhkan usaha lebih untuk memahaminya. Dalam konteks berita, proses ini dapat memotivasi seseorang untuk mau membagikan informasi yang didapatkan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top