JCS: Balon Sampah Korut Dilengkapi Pengatur Waktu Peledakan
Balon Korut l Seorang pejalan kaki melewati sampah yang berasal dari balon Korut dan tersebar di jalanan di Seoul pada Rabu (24/7) lalu. Otoritas militer Korsel pada Kamis (25/7) melaporkan bahwa balon-balon pembawa sampah Korut telah dipasangi pengatur waktu agar dapat meledak untuk jangka waktu tertentu.
Foto: AFP/Anthony WALLACESEOUL - Otoritas militer Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (25/7) menyatakan bahwa dibandingkan dengan pengiriman balon sebelumnya, Korea Utara (Korut) kini memasang pengatur waktu yang menempel pada balon sampah yang diterbangkan agar dapat meledak untuk jangka waktu tertentu.
Ketua Kantor Urusan Publik Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel, Lee Seog-jun, dalam pengarahan pers pada Kamis mengatakan, bahwa balon sampah Korut mempunyai pengatur waktu yang dapat meledakkan balon tersebut untuk jangka waktu tertentu dalam menyebarkan sampah.
"Rasio pemasangan (pengatur waktu) pun meningkat sedikit demi sedikit," ucap Lee.
Mengenai pentingnya pengubahan metode respons militer sehubungan dengan jatuhnya balon sampah Kout di halaman Kantor Kepresidenan pada Rabu (24/07), Lee menuturkan bahwa sejauh ini tidak ada zat atau materi berbahaya, dan jika menembak balon di udara ada potensi menimbulkan bahaya.
Menurut Lee, JCS tetap berpegang pada pedoman dasar dan membiarkan balon sampah jatuh dengan sendirinya kemudian mengumpulkannya.
Lee pun menjelaskan bahwa ketika balon sampah masuk ke daerah Yongsan di wilayah kantor kepresidenan, pihaknya bekerjasama dengan instansi terkait untuk mengevaluasi unsur bahaya dan merespons cepat dengan memanfaatkan unit tanggap pertama, termasuk unit kimia, biologi, dan antiradiasi yang dikerahkan lebih dulu.
Ketika ditanya apakah kebijakan militer akan berubah jika balon sampah mengandung zat berbahaya, ia menjawab bahwa hal itu dapat dianggap sebagai bentuk serangan terhadap Korsel.
Lee juga menilai bahwa Korut tidak mengirimkan balon dalam jumlah yang konstan selama proses pengiriman 10 kali, karena dibutuhkan waktu tertentu untuk meluncurkan satu balon dan diluncurkan secara terbatas ketika angin barat laut atau barat bertiup. Selain itu, menurut Lee dibutuhkan waktu untuk mempersiapkan konten dan menghabiskan konten yang telah disiapkan.
Mengenai siaran pengeras suara skala penuh terhadap Korut, yang dilakukan sebagai tanggapan terhadap balon sampah, Lee menjelaskan bahwa siaran propaganda lewat pengeras suara terhadap Korut akan memiliki efek yang kuat, jika terus dilakukan dalam jangka panjang, dan tidak menguntungkan bagi Korut.
Lee menambahkan, dari segi biaya, siaran pengeras suara tersebut lebih menguntungkan Korsel daripada Korut yang mengirimkan barang dengan menghabiskan berbagai bahan.
Selanjutnya bunyi propaganda yang dikeluarkan Korut melalui pengeras suara ke arah Korsel sejak 20 Juli lalu membuat kondisi tidak beruntung bagi Korut karena bunyi tersebut justru mengganggu pasukan Korut sendiri.
Tanggapan Balasan
Sebelumnya JCS Korsel melaporkan bahwa diperkirakan bahwa Korut telah menerbangkan sekitar 500 balon pembawa sampah melintasi perbatasan sejak Rabu (24/7) lalu.
"Kami telah mengidentifikasi sekitar 500 balon yang diluncurkan oleh Korut pada pukul 08.00 pagi hari Kamis (25/7), dan menambahkan bahwa 480 balon di antaranya mendarat di Korsel," ungkap kepala JCS seraya menyebutkan bahwa sejauh ini balon-balon yang ditemukan sebagian besar membawa potongan-potongan kertas dan plastik.
Korut telah mengirimkan ribuan balon sampah sejak peluncuran pertamanya pada tanggal 28 Mei lalu sebagai tanggapan balasan atas kampanye selebaran anti-Pyongyang yang dilakukan oleh kelompok pembelot Korut di Korsel.
Militer Korea Selatan melakukan siaran propaganda dengan pengeras suara ke arah Korut di dekat perbatasan sebagai tanggapan atas peluncuran balon sampah yang dilakukan oleh rezim Pyongyang.KBS/I-1
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Pada Hari Desa Nasional, Tito Mengajak Hidupkan Desa dan Tekan Urbanisasi
- Pemkab Cianjur dan Kementerian PUPR Bangun Sekolah Rusak
- Buruan, Gramedia Banting Harga Buku Mulai 5.000 Rupiah
- Midea Rilis Kulkas Berkapasitas Besar yang Hemat Energi
- Musyawarah Kadin Indonesia Siap Digelar, Arsjad Rasjid Pertahankan Keutuhan Organisasi