Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jasa Perempuan "Pemecah Kode Rahasia" Inggris di Perang Dunia II yang Terlambat Diakui

Foto : AFP/Justin TALLIS

Pemecah Kode Rahasia | Arsiparis Frieda Midgley memperlihatkan dokumentasi foto sejumlah perempuan pemecah kode rahasia pada Perang Dunia II di Perpustakaan Newnham College, Universitas Cambridge, Inggris, pada 21 Maret lalu. Saat Perang Dunia II, sekelompok mahasiswi Newnham College diketahui telah bertugas menjadi pemecah kode rahasia. 

A   A   A   Pengaturan Font

Peneliti asal Inggris baru-baru ini mengungkapkan peran puluhan perempuan pemecah kode rahasia semasa Perang Dunia II yang walau terlambat diakui dan sering diabaikan dalam buku sejarah, ternyata berjasa besar dalam menjatuhkan kekuasaan Nazi Jerman

Selama Perang Dunia II, puluhan mahasiswi Universitas Cambridge secara rahasia bekerja sepanjang waktu untuk memecahkan kode rahasia Nazi Jerman. Namun baru sekarang ini, "para pahlawan perempuan ini" mendapatkan pengakuan atas jasa-jasanya.

Setidaknya 77 perempuan dari Newnham College secara khusus direkrut ke Bletchley Park, pusat pemecahan kode di utara London, selama konflik itu. Di sanalah, ahli matematika Alan Turing memecahkan kode pesan yang dienkripsi oleh mesin Enigma Nazi, khususnya yang dikirim oleh kapal selam U-boat Jerman di Atlantik Utara.

Para sejarawan secara luas mengakui bahwa Bletchley memainkan peran penting dalam menjatuhkan Adolf Hitler. Namun kisah perempuan Cambridge baru terungkap baru-baru ini berkat penelitian yang dimulai oleh Sally Waugh lima tahun lalu.

Mantan siswa dan guru Newnham berusia 69 tahun ini mengatakan dia ingin menyoroti peran perempuan pada periode ini, yang sering diabaikan dalam buku sejarah.

"Tidak ada seorangpun yang bisa mengucapkan terima kasih," kata Waugh kepadaAFP. "Saya tidak menyangka orang-orang dari Newnham ternyata bekerja di Bletchley Park," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top