Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 28 Feb 2018, 01:00 WIB

Jasa Marga Siapkan Jalur Khusus Bus

Foto: istimewa

Penerapan ganjil genap Tol Jakarta - Cikampek menuai pro kontra masyarakat. Meski demikian Pemprov tetap kukuh lakukan pembatasan tol.

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) mempersiapkan jalur khusus bus di ruas tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur dari dan menuju Jakarta untuk penerapan ganjil-genap pada 12 Maret 2018.

"Jalurnya khusus, Jasa Marga akan persiapkan dengan rambu-rambu khusus," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Sigit Irfansyah, di Jakarta, Selasa (27/2)

Ia berharap, penumpang bus tidak mengalami kemacetan karena adanya jalur khusus ini. Selain jalur khusus, bus juga tidak dikenakan aturan ganjil-genap di pintu tol Bekasi. "Jam 06.00-09.00 itu kami buat jalur khusus bus di tol, kan, selama ini tidak ada. Tujuannya biar angkutan umum di tol lebih cepat daripada mobil pribadi," ucap Sigit.

Jalur khusus bus akan ditempatkan di lajur satu atau bersebelahan dengan bahu jalan dan dilengkapi tanda khusus. Sigit menuturkan, kebijakan ganjil-genap bertujuan agar warga sekitar Bekasi beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Ganjil-genap, lanjutnya, salah satu solusi mengurangi volume kendaraan di jalan tol.

Pemerintah akan memberlakukan tiga kebijakan penanganan kepadatan tol Jakarta Cikampek pada 12 Maret 2018. Selain ganjil-genap bagi kendaraan pribadi, juga ada kebijakan penyediaan jalur khusus kendaraan umum dan pengaturan jam operasional angkutan barang pukul 06.00-09.00 pada Senin-Jumat, dari arah Jakarta maupun Cikampek.

Pengiriman Logistik

Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) menilai kebijakan rencana pembatasan jumlah kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap di Jalan Tol Jakarta-Cikampek akan mempelambat pengiriman logistik barang.

"Saya yakin pastinya akan terjadi perlambatan, contoh misalnya bagaimana dengan teman-teman (pengusaha jasa pengiriman) yang hanya punya satu kendaraan, ganjil saja atau genap saja. Bagaimana ketika hari-hari genap atau sebaliknya. Bagaimana mereka akan melakukan pengiriman kalau ini diterapkan," kata Ketua Asperindo Mohamad Feriadi.

Ditemui usai peluncuran layanan Friendly Logistics, di Spasial Jalan Gudang Selatan Kota Bandung, ia mengatakan dampak dari kebijakan ganjil-genap di jalan tol tersebut akan dirasakan oleh para pelaku usaha di bidang hasa pengiriman barang.

"Dampaknya akan sangat dirasakan langsung oleh kami, dirasakan langsung masyarakat pasti akan terjadi delay (pengiriman barang)," kata Mohamad Feriadi yang juga menjabat sebagai President Director JNE Express.

Menurut dia, seharusnya pemerintah merangkul pihak-pihak terkait sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap di jalan tol.

"Seperti pemerintah akan membuat aturan ganjil-genap di jalan tol, kemarin saya ditanya, saya bilang saya sebagai pelaku kita tidak pernah diajak bicara, seharusnya sebelum aturan ini dibuat kita sebagai yang merasakan aturan itu harusnya kita diajak bicara," kata dia.

Hal tersebut, menurut dia, harus dilakukan agar semua pihak bisa mengetahui dampak positif dan negatif dari pemberlakukan aturan tersebut. "Analoginya gini, kita bikin baju, pasti sama si pembuat kita ditanyakan mau kayak gimana bajunya. Ini enggak, ini bikin peraturan, tapi ini enggak, harusnya kita diajak diskusi, apa dampak positif negarif kalau aturan ini diterapkan," kata dia.

Sebelumnya, Rencana pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap akan mulai diberlakukan pada akhir Agustus 2017 di ruas tol Jakarta-Cikampek, dimulai dari Gerbang Tol Bekasi Barat hingga Gerbang Tol Semanggi.

Pembatasan tersebut berlaku pada jam-jam sibuk, yaitu pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek menyiapkan 60 unit bus tambahan agar para pengguna jalan tol bisa menggunakan bus dengan kapasitas lebih banyak.

emh/ant/P-5

Redaktur: M Husen Hamidy

Penulis: Antara, M Husen Hamidy

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.