Jangan Terkecoh, KPU DKI Ajak Masyarakat Cermat dalam Membaca Hasil Survei
Pemilih melakukan coblos surat suara dalam simulasi pemungutan dan perhitungan suara yang diadakan di KPU DKI Jakarta, di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024).
Foto: ANTARA/Lia Wanadriani SantosaJakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengajak masyarakat cermat dalam membaca hasil survei terutama di masa kampanye Pilkada 2024 termasuk metodologi yang digunakan sehingga memahami apabila menemukan perbedaan antara survei satu dengan lainnya.
"Kita harus lebih cermat lagi dalam membaca hasil survei tidak hanya sekedar membaca judulnya saja tapi lebih dalam lagi mengenai metodologi yang mereka pakai dan sebagainya. Mungkin saja ada hipotesa-hipotesa yang diuji sehingga mengeluarkan hasil yang seperti itu," kata Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Hubungan Masyarakat KPU DKI Jakarta Astri Megatari di Jakarta, Kamis.
Berbicara lembaga survei, dia menyebutkan saat ini ada delapan lembaga yang sudah terakreditasi oleh KPU DKI antara lain Poltracking Indonesia, Kompas Media Nusantara, Charta Politika Indonesia, VoxPol Center, Cyrus Network, KedaiKOPI, Indikator, dan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Astri mengatakan lembaga-lembaga ini mengikuti aturan yang berlaku yakni Keputusan KPU RI Nomor 328 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pendaftaran Pemantau atau Lembaga Survei.
Salah satunya, sambung dia, lembaga survei tersebut diwajibkan menyampaikan hasil laporannya 15 hari setelah melakukan survei atau jajak pendapat pemilihan dan perhitungan cepat hasil pemilihan.
"Nantinya mereka diwajibkan untuk menyampaikan hasil laporannya 15 hari
Ketentuan tersebut menyatakan apabila tidak menyampaikan laporan, maka lembaga survei akan dikenakan sanksi berupa tidak dibolehkan melakukan kegiatan survei dan penghitungan cepat hasil pemilihan pada pemilihan atau pemilihan umum berikutnya.
Adapun Pilkada DKI Jakarta 2024 diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
- Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Tunggu Kesiapan IKN
- Baca Juga: Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok Bahan Baku Kosmetik
Berita Trending
- 1 Sekjen PDIP Hasto Tegaskan Kepemimpinan Risma dan Gus Hans di Jawa Timur Lebih Berakar pada Prestasi
- 2 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 3 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 4 Petembak Bekasi Lolos Seleksi Olimpiade Remaja 2026
- 5 Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
- Grup K-Pop Tuna Rungu, Big Ocean akan Tampil di Ajang AI for Good Global Summit 2025
- Ratusan Warga Jarah Barang Kendaraan Tambang di Tangerang
- Pelatih Madura Sesalkan Beberapa Keputusan Wasit saat Lawan Persija
- Jadwal: Chelsea Siap Bungkam Noah, Fiorentina Bertamu ke Markas Apoel
- Perkuat Capaian Kunjungan Wisman, Indonesia Ikuti Bursa Pariwisata di London