Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Panik, Stok Pangan di Tangerang Penuhi Kebutuhan Selama Kemarau

Foto : ANTARA/Azmi Samsul Maarif

Kepala Bulog Divisi Regional Tangerang Omar Syarif saat menunjukan stok ketersediaan pangan komoditas beras yang ada di gudang Bulog Tangerang, Banten, Selasa (15/8/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Tangerang - Jangan panik, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Tangerang mematikan stok pangan di gudang Bulog setempat masih mencukupi kebutuhan masyarakat di daerah ini selama musim kemarau.

"Dalam menghadapi situasi ini (musim kemarau, Red) kami memiliki stok pangan yang cukup. Kami ada posisi di 17 ribu ton beras," kata Kepala Bulog Divisi Regional Tangerang Omar Syarif, di Tangerang, Banten, Selasa.

Ia menyebutkan, berdasarkan pengadaan yang dilakukan Bulog terkait pangan pada komoditas beras saat ini tersedia sebanyak 17.000 ton. Kondisi tersebut bisa mencukupi hingga akhir tahun 2023.

"Jadi memang pangan beras ini sudah kami siapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kami. Dan dari angka stok yang ada itu kamiditopang angka ketersediaan dari DKI Jakarta," katanya pula.

Selain beras, kata dia, stok pangan lainnya seperti gula pasir, tepung terigu, dan minyak goreng juga tetap tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa kemarau.

Salah satunya seperti stok gula pasir yang ada di gudang Bulog kini mencapai 13 ton, minyak goreng 12.000 liter, dan tepung terigu ada sekitar 6 ton. Sehingga stok ini pun aman dan terkendali untuk memenuhi kebutuhan.

"Sementara untuk varian harganya seperti beras masih sesuai ketentuan HET, yaitu Rp9.400 per kilogram, minyak goreng merek RoseBrand itu seharga Rp16.000 per liter dan gula pasir Rp14.000 per kilogram," ujarnya lagi.

Dia menambahkan, untuk menjaga stabilitas harga terhadap kebutuhan pangan di wilayahnya itu, pihaknya melaksanakan program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) dengan cara menambah pasokan beras ke pasaran melalui kerja sama antarpemerintah daerah.

Pelaksanaan program KPSH itu, ujarnya pula, ditunjang dengan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk melancarkan harga, sehingga tidak ada gejolak pada tingkat konsumen.

"Jadi masyarakat juga tidak perlu panic buying, karena dengan ketersediaan stok besar yang kita miliki dipastikan aman. Dan masyarakat juga jika nanti membutuhkan bisa langsung mendatangi kantor-kantor Bulog terdekat atau mungkin juga bisa melalui pemerintah setempat," kata dia pula.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top