Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Kampanye di Palu-Donggala

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah, Komisi Pemilihan Umum ( KPU) serta peserta Pemilu 2019 sepakat untuk tidak melakukan kampanye pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif di wilayah bencana Sulawesi Tengah. Sikap dan kesepakatan tidak tertulis itu patut diapresiasi, meskipun tahapan masa kampanye telah ditetapkan mulai 23 September 2019, hingga 13 April 2019.

Kita harus mengedepankan pendekatan kemanusiaan untuk membantu saudara korban bencana di Donggala, Palu, dan sekitarnya. Pendekatan dengan agenda politik dihentikan sementara dan diganti pendekatan kemanusiaan. Dengan demikian, semua pihak terkait bisa konsentrasi dulu membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah sambil menunggu proses tanggap darurat terlewati.

Peserta Pemilu 2019 tetap diperbolehkan memberikan bantuan secara langsung kepada para korban. Apalagi korban gempa sampai saat ini sangat memerlukan bantuan dari segenap elemen masyarakat. Penyaluran bantuan harus bersih dari label atribut partai politik atau pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Jika ada partai yang melanggar, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus menindak sebagai bentuk pelanggaran kampanye. Penyaluran bantuan yang dipolitisasi akan menjadi kontraproduktif dengan semangat pemulihan pascabencana alam. Bawaslu harus fokus pada proses pencegahannya.

Selama 7 hari ke depan, kegiatan tim kampanye difokuskan pada menghimpun donasi kemanusiaan untuk korban bencana gempa dan tsunami, di Palu dan sekitarnya. Seluruh pihak terkait harus berhenti berselisih soal perbedaan pilihan politik dan ikut berempati dengan membantu, serta mendoakan korban gempa. Jangan saling menyalahkan, apalagi mengaitkan bencana ini dengan politik.

Rasanya mustahil hati kita tidak terketuk dan tergerak untuk bersama-sama membantu saudara di Palu, Donggala, dan daerah sekitarnya. Bayangkanlah jika kejadian tersebut menimpa kerabat. Kita menyaksikan bersama-sama alam menunjukkan kekuatan dan manusia bukan siapa-siapa. Tidak akan berkurang rezeki bila membagikan kepada saudara yang lebih membutuhkan. Berapa pun nilainya akan sangat membantu meringankan beban korban.

Ini panggilan kemanusiaan untuk membuktikan kepedulian sebagai manusia. Musibah ini duka bagi kita, duka bagi Indonesia. Saatnya kita bersatu bergandengan tangan membantu saudara-saudara di Donggala dan Palu yang saat ini sedang tertimpa musibah.

Bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah memakan korban sangat banyak dan menimbulkan kerusakan amat luas. Hingga Selasa (2/10), BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Palu-Donggala mencapai 1.374 jiwa. Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah karena masih banyak jenazah yang tertimpa puing bangunan belum ditemukan.

Tidak hanya ribuan korban tewas akibat terdampak gempa, warga di tujuh kecamatan di Kabupaten Sigi kini masih terisolasi. Pasokan logistik berupa makanan dan obat-obatan belum sampai karena akses menuju lokasi masih terputus akibat longsor.

Tidak etis dan tidak manusiawi bila kita menari-nari di atas penderitaaan saudara-saudara di daerah terdampak gempa. Apalagi bila mereka dijadikan objek politik untuk kampanye. Kita harus berempati, bersama-sama merasakan penderitaan mereka.

Baca Juga :
Piutang BLBI

Tokoh politik dan pihak-pihak yang saling bersaing di tahun Pemilu 2019 harus bersikap arif. Saudara-saudara di Palu, Donggala, dan sekitarnya membutuhkan solidaritas dari retorika dan janji-janji politik para kandidat. Yang menjadi fokus saat ini, dan itu bukan semata tugas pemerintah, adalah melancarkan penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, hingga rekonstruksi daerah terdampak gempa.

Komentar

Komentar
()

Top