Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Keuangan I Pemerintah dan BI Perlu Sigap Hadapi Ketidakpastian Global

Jangan Anggap Remeh Pelemahan Kurs Rupiah

Foto : Sumber: BI - KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

"Sulit untuk menyatakan bahwa depresiasi rupiah saat ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap ekonomi. Industri yang kandungan impornya tinggi tentu akan mengalami kenaikan biaya produksi, seperti industri farmasi, kimia, dan makanan. Hal ini dapat mendorong kenaikan harga yang pada gilirannya menggerogoti daya beli masyarakat," jelas Aloysius.

Pada Awal Mei 2023, jelas Aloysius, kurs rupiah masih berada di kisaran 14.700 rupiah per dollar AS, sedangkan saat ini sudah mendekati 16.000 rupiah per dollar AS. Pelemahan, katanya, juga karena faktor eksternal terutama kebijakan suku bunga bank sentral AS.

Pelemahan nilai tukar rupiah yang cukup cepat, menurut Aloysius, bisa merupakan sinyal bahwa ada kontribusi dari sisi domestik yang perlu mendapatkan perhatian. Setidaknya hal itu dapat menjadi indikator bahwa rupiah memang masih memiliki label kuat sebagai aset yang berisiko dan mudah untuk dilepas pelaku pasar. "Langkah-langkah antisipatif kini makin diperlukan, terutama untuk menjaga agar kenaikan inflasi masih terkendali," kata Aloysius.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan depresiasi rupiah terhadap dollar AS tidak mengganggu sektor riil dan keuangan dalam negeri.

"Kemudian, kalau kita lihat persentase depresiasi mata uang kita juga masih aman. Aman untuk sektor riil untuk sektor keuangan, dan aman untuk inflasi," kata Presiden Jokowi dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (24/10) pagi.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top