Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Bencana

Jangan Ada Penyebaran Hoaks Gempa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Semua pihak diminta jangan menyebarkan hoaks (berita bohong) terkait dengan gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng). Presiden Joko Widodo menginstrusikan Kapolri untuk menangkap siapapun yang didapati menggunakan bencana dan memanfaatkan keprihatinan ini untuk kepentingan yang meresahkan masyarakat.

"Jangan sampai muncul hoaks, berita tidak benar yang meresahkan masyarakat, tidak enak dan tidak elok saat kondisi seperti ini," kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, seusai menghadiri rapat terbatas mengenai Penanganan Dampak Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (2/10).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebelumnya mengonfirmasi sejumlah hoaks yang menyebar terkait dengan gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Donggala, Palu (Sulteng), dan Mamuju (Sulawesi Barat). Berita-berita resmi, menurut Wiranto, akan disampaikan pemerintah lewat humas BNPB ataupun melalui badan resmi yang sudah ditunjuk pemerintah.

Jangan Mudah Percaya

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengtakan Kemenkominfo menemukan sejumlah berita bohong atau hoaks yang berkaitan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu, dan sekitarnya. Diimbau masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.

"Kami punya 70 tim verifikator untuk mengklarifikasi dan memverifikasi setiap isu yang oleh mesin pengais disinyalir sebagai hoaks," kata Ferdinandus Setu melalui pesan singkat, Selasa (2/10).

Sejumlah hoaks yang sempat beredar misalnya, soal Wali Kota Palu Hidayat meninggal karena gempa bumi dan tsunami yang disebar melalui platform WhatsApp. Faktanya, pria kelahiran 1963 itu, masih sehat dan turut membantu tindakan tanggap darurat gempa bumi di Palu.

Ada juga hoaks gempa susulan yang jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan gempa sebelumnya juga marak beredar melalui media sosial, Facebook dan WhatsApp. Namun, menurut Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, tidak ada satu negara pun yang mampu memprediksi gempa secara pasti.

Selain itu, hoaks penerbangan gratis Makassar-Palu bagi keluarga korban. Padahal menurut Ferdinandus Setu, pesawat Hercules TNI AU yang diberitakan mampu digunakan keluarga korban untuk pergi ke Palu merupakan pesawat yang mengangkut bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, hingga alat-alat berat.

Baca Juga :
ANTRE TES ANTIGEN

fdl/SM/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Antara

Komentar

Komentar
()

Top