Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jalani Hidup Sehat, Tanpa Obat

A   A   A   Pengaturan Font

Judul : Mau Sehat? Jauhi Rumah Sakit dan Obat

Penulis : Dr Shin Woo Seob

Penerbit : Qanita

Cetakan : Pertama, 2017

Tebal : 364 Halaman

ISBN : 9786024020903

Buku Mau Sehat? Jauhi Rumah Sakit dan Obat ini ditulis Shin Woo Seob, dokter ahli vegetarian. Setiap orang bisa menjalani hidup sehat, tanpa harus bergantung pada obat dan menjauhi rumah sakit. Pola pikir itu muncul saat anak pertamanya -yang waktu itu duduk di bangku SMA-terjangkit atopi beberapa hari setelah dilahirkan. Dia tidak bisa menjelaskan secara detail penyebabnya. Dia juga bingung tindakan yang harus dilakukan pada istrinya yang tidak bisa tidur. Shin hanya bisa berjanji untuk tidak memberikan anaknya obat-obatan.

Pengalaman bertemu dengan beberapa pasien di rumah sakit membuatnya belajar banyak penyebab berbagai penyakit. Kepada para pasien, dia mengatakan jika bisa mengubah pola makan sehari-hari, siapa pun dapat berhenti minum obat (hlm 16). Banyak orang terkejut dengan saran tersebut, Dokter Shin tak mau memberi resep kepada pasien-pasiennya. Orang bertanya, "Mengapa dokter malah memberi menu makanan?" Bahkan, tidak sedikit pasien marah.

Suatu hari, ditemani seorang ahli gizi, dia mengunjungi kamar pasien rawat inap dan minta mereka melakukan diet. Setelah beberapa hari, mereka mengalami perubahan. Perubahan terbesar dialami seorang pasien karena stroke, yang telah diet dengan banyak mengonsumsi sayuran segar. Dia mengurangi pemberian obat-obatan secara perlahan dan menjadwal menu diet. Dokter Shin terkejut melihat pasien tersebut yang semula sangat gemuk. Berat badannya mulai turun. Wajahnya tidak pucat lagi. Pancaran sinar matanya sudah cerah dan bisa berjalan kembali (hlm 24).

Makan seimbang adalah saran tepat untuk menjalani hidup sehat. Pola makan yang salah dapat membuat seseorang sakit dan memperpendek hidup. Makan terlalu banyak protein hewani salah satu penyebabnya. Rata-rata ginjal orang Korea menjadi lebih besar karena konsumsi makanan tersebut meningkat dibanding dulu (hlm. 79).

Perlu disadari, mengonsumsi makanan hewani berlebih membuat tubuh menghasilkan banyak kotoran pada proses metabolisme. Jika kotoran tersebut tidak dapat keluar, tubuh akan berusaha membuangnya, walaupun dengan cara memaksa sehingga menyebabkan munculnya berbagai gejala. Reaksi inflamasi yang biasanya timbul adalah kulit gatal dan memerah seperti terbakar. Kemudian, muncul bintik-bintik berair, diare, dan sebagainya. Jika tidak segera disembuhkan, ini akan menyebabkan tukak lambung.

Penyebab lain mengonsumsi gula terlalu banyak. Inilah pola hidup yang banyak dijalani orang zaman sekarang. Misalnya, makan roti atau lainnya yang berbahan dasar tepung terigu, kopi instan, minuman kemasan manis. Makanan tersebut memang dapat melupakan rasa lelah sejenak, kemudian memberi energi bagi tubuh. Namun, jika terlalu banyak mengonsumsi gula, orang dapat terserang hipoglikimia (hlm 83).

Buku ini menjelaskan, tak ada penyakit tanpa penyebab. Tak ada penyakit tak bisa disembuhkan. Terpenting, menjaga pola makan dan menjalani hidup sehat dengan berolah raga. Pelan-pelan berhenti mengonsumsi obat-obatan karena tak ada obat yang tidak memberi efek samping. Obat-obatan hanya mengurangi gejala, tidak membuat tubuh pulih.

Baca Juga :
Piutang BLBI

Diresensi Untung Wahyudi, Lulusan Sunan Ampel, Surabaya

Komentar

Komentar
()

Top