Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jakpus Siapkan 2.019 Kamar Hotel untuk Sarana Isolasi Covid-19

Foto : (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz)

Pasien COVID-19 menunggu penjemputan dirinya ke Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Puskesmas Duren Sawit, Jakarta, Senin (19/10). Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada Senin (19/10) jumlah pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 3.919 orang atau lebih besar dari kasus baru sebanyak 3.373 orang.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyiapkan sebanyak 2.019 kamar hotel untuk sarana isolasi bagi orang tanpa gejala (OTG) dan tenaga kesehatan (nakes) Covid-19.

"Jumlah tersebut kita dapatkan dari sembilan hotel yang difungsikan sebagai tempat perawatan pasien dan tenaga medis," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata Jakarta Pusat Irwan saat dihubungi, Rabu (21/10).

Berikut adalah sembilan hotel beserta kapasitasnya yang digunakan sebagai sarana isolasi pasien konfirmasi atau OTG dan tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 di Jakarta Pusat:

1. Hotel Pullman 300 kamar;

2. Hotel Grand Mercure Kemayoran 450 kamar;

3. Hotel Grand Harmoni 450 kamar;

4. Hotel Ibis Senen 150 kamar;

5. Hotel Triniti 73 kamar;

6. Hotel U-Stay Sawah Besar 140 kamar;

7. Hotel Max One Sabang 70 kamar;

8. Hotel Ibis Harmoni 186 kamar;

9. Hotel Swiss Belhotel Sawah Besar 200 kamar.

Meski sudah 9 hotel, namun belum seluruhnya digunakan dan masih dalam tahapan sosialisasi dan mediasi dengan masyarakat sekitar.

"Belum semuanya dari 9 hotel itu digunakan. Ada yang masih dipersiapkan, tapi ada juga yang sudah beroperasi penuh seperti Hotel U-Stay Mangga Besar," ujar Irwan.


Lebih lanjut, Irwan mengatakan, "Saat ini masih ada dua hotel yang ditolak masyarakat sekitar dan masih dalam proses mediasi seperti di Hotel Max One dan Hotel Triniti."

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan selama masih dalam masa mediasi antara warga dan pengelola hotel untuk lokasi isolasi pasien COVID-19 pihaknya tidak melanjutkan rujukan ke lokasi itu.
"Seperti di Max One itu, setelah tahu ada penolakan masyarakat kita hentikan dulu rujukan pasiennya. Kita tunggu hasil mediasi antara masyarakat dan Kementerian Pariwisata," ujar Erizon. Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top