Jadi Biksuni, Bocah Pewaris Bisnis Berlian Timbulkan Kontroversi di India
Devanshi Sanghvi
Banyak anggota masyarakat lainnya juga mengungkapkan kegelisahan mereka pada seorang anak yang terpisah dari keluarganya di usia yang begitu muda. Dan sejak berita ini tersiar, banyak yang menggunakan media sosial untuk mengkritik keluarga Sanghvi, menuduh mereka melanggar hak-hak anak sendiri.
Shah mengatakan pemerintah harus terlibat dan menghentikan praktik anak-anak yang meninggalkan kehidupan duniawi.
Sedangkan Kepala Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak (NCPCR), Priyank Kanungo, enggan mengomentari masalah ini karena hal itu merupakan masalah sensitif.
Namun, para aktivis mengatakan hak Devanshi telah dilanggar. Kepada mereka yang mengatakan bahwa anak itu berubah menjadi pertapa atas kehendaknya sendiri, Profesor Mehta menunjukkan bahwa persetujuan seorang anak bukanlah persetujuan dalam hukum.
"Secara hukum, 18 tahun adalah usia di mana seseorang membuat keputusan independen. Sampai saat itu, keputusan atas namanya dibuat oleh orang dewasa - seperti orang tuanya - yang harus mempertimbangkan apakah itu demi kepentingan terbaiknya. Dan jika keputusan itu merampas pendidikan dan rekreasi anak, maka itu merupakan pelanggaran terhadap hak-haknya," tegas dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya