Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jabatan, Kemiskinan dan Romantisisme Persahabatan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Judul Buku : Orang-Orang Biasa
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : xxi + 300 hlm; 20,5
ISBN : 978-602-291-524-9
Tahun Terbit : 2019
Harga di P Jawa : Rp89.000.00

"Sebatang kapur dan penghapus tergeletak di bawah papan tulis itu. Tampak benar telah sangat lama tak dipakai. Mata Inspektur yang secara bawaan memang seperti orang mengantuk, semakin sendu menatap papan tulis itu. Wahai kaum maling, ke manakah gerangan kalian?" (Hlm. 2)

Pada bulan Agustus yang semarak di kota Belantik, di mana penduduknya lama telah hidup dengan damai dan seolah telah lupa cara berbuat jahat kecuali "bergembira" dalam kemisikinan, terpapar satu perampokan yang tak biasa. Alih-alih disangka-sangka. Terutama karena aksi perampokan itu, sungguh dilakukan oleh orang-orang yang tak berpengalaman berbuat jahat sebagaimana kota itu tak memiliki rekam jejak kejahatan yang serius. Bahkan Inspektur Rojali, kepala polisi setempat mengeluh sebab kurang kerjaan.

Orang-orang yang tak berpengalaman berbuat jahat tetapi nekat melakukan perampokan itu sesungguhnya tak punya, atau tak pernah memiliki bakat apa pun. Apalagi "bakat" merampok. "Ada pula orang-orang yang memang dilahirkan ke muka bumi ini untuk termangu memikirkan hidup yang sulit. Sepanjang hari mereka membanting tulang, bersimbah keringat, terbirit-birit mencari nafkah, utang di mana-mana, masalah tak perai-perai, keperluan tak terlerai. Mereka adalah sepuluh sekawan itu". (Hlm. 56).

Percayalah! Mereka adalah sepuluh sekawan yang bukan siapa-siapa, bukan apa-apa dan hanyalah orang-orang biasa. Bahkan untuk mempercayai mereka mampu melakukan perampokan yang terstruktur dan masif adalah pengingkaran kepada nasib mereka sebagai orang-orang biasa.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top