Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jabatan, Kemiskinan dan Romantisisme Persahabatan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Tersebutlah Dinah. Dia satu dari sepuluh sekawan itu. Anaknya, Aini mendapat kabar baik sebab namanya masuk dalam daftar lolos tes di Fakultas Kedokteran di universitas ternama. Kabar baik itu sekaligus buruk baginya, sebab untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran adalah kenyataan tragis dalam kehidupannya, terutama pekerjaan ibunya yang hanya mampu untuk memastikan hari ini dia dan adik-adiknya bisa makan: penjual mainan anak-anak. Itu belum termasuk dengan aksi kejar-kejaran petugas sebab menggelar dagangannya di tempat terlarang.

Bagaimana dengan pinjaman kepada Koperasi atau Bank swasta? Dinah tak punya apa pun sebagai jaminan. Dari alasan itulah kemudian rencana perampokan tak biasa itu bermula, sekaligus permulaan bagi orang-orang biasa melakukan sesuatu yang tak biasa. "Kiranya benar bahwa hari paling penting dan paling bahagia dalam hidup manusia adalah hari ketika dia tahu untuk alasan apa dia dilahirkan ke muka bumi ini". (Hlm. 95).

Kemudian satu demi satu fakta perampokan itu terurai rapi dan bersih, tetapi sekaligus penuh kerahasiaan dan tanda tanya. Tak seorang pun pelaku sebenarnya terkuak. Lihai benar. Seolah tangan sepuluh sekawan itu memang tak pantas melakukan perampokan sebab mereka adalah orang-orang biasa.

"Kejahatan meninggalkan sidik jarinya di setiap kota, khas satu sama lain, yang akhirnya membentuk watak kota itu. Belantik telah mencatat satu kejahatan dalam sejarahnya, kejahatan yang gagal bagi kebanyakan orang, tetapi sangat berhasil bagi orang-orang tertentu". (Hal. 260)

Membaca novel fiksi Orang-Orang Biasa karya dari seorang penulis ternama, Andrea Hirata adalah pelayaran singkat nan membekas dalam mengarungi kehidupan orang-orang kecil (miskin, bodoh dan menyedihkan) tetapi memiliki kejernihan hati terhadap sesama. Peresensi Pangga Rahmad, mahasiswa di Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara

Komentar

Komentar
()

Top