ITS Ciptakan Mesin "Treadmill" Berdasarkan Detak Jantung

SURABAYA - Mahasiswa Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dian Azmi Habibi, menciptakan sistem purwarupa treadmill otomatis berdasarkan data detak jantung untuk penelitian Tugas Akhir (TA)-nya. Ide inovasi dengan memodifikasi treadmill konvensional itu didorong oleh kesalahan penggunaan alat olahraga treadmill yang sering terjadi, sehingga menyebabkan hasil yang tidak optimal.

"Treadmill workout merupakan olahraga yang memiliki manfaat untuk melatih otot jantung. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kecepatan treadmill dapat disesuaikan dengan detak jantung penggunanya," ujar Habibi, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/3).

Dia menjelaskan, pada treadmill konvensional sudah terdapat sensor detak jantung untuk mengetahui berapa detak jantung pengguna. Namun, data sensor tersebut tidak digunakan sebagai acuan untuk mengatur kecepatan pada treadmill, melainkan hanya digunakan untuk mengetahui detak jantung penggunanya.

Pada sistem yang dia rancang, data yang digunakan untuk mengontrol kecepatan treadmill diambil menggunakan sensor Photoplethysmography (PPG) pada smartwatch (jam pintar). Sistem ini dirancang menggunakan Single Board Computer (SBC) untuk kemudian dipasang ke treadmill. SB/E-3