Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesultanan Siak

Istana Siak, Jejak Kebesaran Kesultanan Riau di Masa Lalu

Foto : antara/ FB Anggoro
A   A   A   Pengaturan Font

Dari Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, jaraknya cukup jauh, mencapai 110,7 kilometer melewati Jalan Buatan - Siak. Waktu tempuh menuju istana dengan nama lain Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur adalah 2 jam 32 menit ke arah timur laut dari kota tersebut.

Istana Siak yang saat ini berstatus sebagai cagar budaya yang ditetapkan pada 3 Maret berdiri di atas lahan seluas 3,2 hektare. Di sebelah kanan ada Istana Peraduan yang menjadi mas kawin Sultan Syarif Kasim II dengan Permaisuri Tengku Syarifah Latifah. Bangunannya berwarna putih dengan atap limas dengan atap berwarna merah.

Bangunan utama sendiri berwarna berwarna kuning air melambangkan kebesaran dan kejayaan Siak yang berada di Kabupaten Siak yang memiliki julukan "Kota Matahari Timur". Desainnya yang mengambil perpaduan antara corak Melayu, Arab, dan Eropa, terlihat jelas pada bentuk pintu dan jendela.

Para pengunjung museum diperkenankan masuk hingga ke dalam istana untuk melihat-lihat peninggalan kerajaan. Di lobi utama buat diorama, berupa singgasana kerajaan dengan beberapa manekin atau patung peraga yang menggambarkan pertemuan Sultan Siak dengan para bawahannya. Boneka-boneka ini mengenakan pakaian berupa celana panjang, sarung, baju hitam, dan ikat kepala khas adat Riau

Di istana juga dipamerkan replikasi mahkota raja yang dibuat semasa pemerintahan Sultan Siak ke-10 yaitu Assyaidis Syarif Kasim Syaifuddin (Syarif Kasim I). Meski tiruan, mahkota ini berlapis emas dan bertaburkan permata. Disebutkan bahwa mahkota asli dari replika ini berada di Museum Nasional Jakarta.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top