Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Wilayah

Israel Bongkar Alat Pendeteksi Logam di Pintu Masuk Al Aqsa

Foto : REUTERS/Ammar Awad
A   A   A   Pengaturan Font

YERUSALEM - Setelah memicu aksi protes besar-besaran, pemerintah Israel akhirnya memutuskan untuk membongkar alat pendeteksi logam atau metal detector yang dipasang di titik-titik masuk kawasan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Israel mengganti metal detector itu dengan kamera CCTV. Kamera CCTV itu memiliki kecanggihan mampu mengidentifikasi para tersangka yang membawa senjata, tanpa memerlukan alat pendeteksi logam.


Keputusan itu diumumkan menyusul pertemuan antara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Raja Yordania, Abdullah II. Selama pertemuan dengan Netanyahu, Abdullah mendesak agar Israel menyingkirkan metal detector dari kawasan sensitif tersebut.


Keputusan pemerintah Israel untuk menyingkirkan metal detector tersebut juga diambil setelah pejabat utusan Presiden AS, Donald Trump, Jason Greenblatt, tiba di Israel untuk membahas ketegangan di Yerusalem.

Juga setelah utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, mengingatkan kemungkinan memanasnya situasi.


"Sangat penting agar solusi untuk krisis ini ditemukan pada Jumat pekan ini," kata Mladebov seusai briefing dengan Dewan Keamanan PBB yang bersidang untuk membahas upaya meredakan ketegangan di Yerusalem, Selasa (25/7).


"Bahaya di lapangan akan meningkat jika kita melewati salat Jumat berikutnya tanpa resolusi untuk krisis ini," ujarnya seraya mengingatkan bahwa kekerasan akan menyebar hingga ke luar Timur Tengah.


Setelah menggelar pertemuan selama beberapa jam pada Senin (24/7) waktu setempat, Kabinet Israel sepakat untuk menyingkirkan metal detector tersebut. Para pekerja sudah mulai membongkar metal detector itu sejak Selasa dini hari waktu setempat.


Dalam statemen yang dikeluarkan setelah pertemuan para menteri senior itu, diputuskan bahwa mereka akan bertindak sesuai rekomendasi badan-badan keamanan untuk mengganti metal detector dengan alat-alat "pemeriksaan cerdas" yang tidak begitu menonjol.

Disebutkan Kabinet bahwa pemerintah telah mengalokasikan 100 juta shekel (sekitar 28 juta dollar AS) untuk peralatan tersebut dan untuk tambahan aparat polisi. Tidak disebutkan lebih detail mengenai alat yang dimaksud.


Namun, sejumlah saksi-saksi di Kota Tua, Yerusalem, melihat para pekerja memasang balok-balok logam di atas beberapa jalanan beraspal yang sempit untuk kamera-kamera CCTV.

Media-media Israel juga melaporkan pemasangan sistem kamera canggih tersebut. CCTV itu dipasang di Lions' Gate, yang merupakan pintu masuk utama kompleks Haram al-Sharif, yang oleh umat Yahudi disebut sebagai Temple Mount, lokasi Masjid Al-Aqsa sejak Minggu (23/7) pagi.


Otoritas Israel mulai memasang metal detector di titik-titik masuk kawasan Masjid Al-Aqsa setelah dua polisi Israel ditembak mati pada 14 Juli lalu.

Tiga pelaku penembakan kemudian tewas ditembak aparat keamanan Israel. Pemasangan metal detector tersebut memicu aksi protes besar-besaran dari pemerintah dan warga Palestina. uci/Rtr/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top