Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Besar Keagamaan - Islam Menuntut Umatnya untuk Toleran Sikapi Perbedaan

Isra Mikraj Momentum Merawat Kemajemukan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa yang mengemuka belakangan ini, kata Lukmna, agama harus dapat hadir sebagai oase bagi seluruh bangsa Indonesia. Agama yang menyejukkan dalam suasana kedamaian, menjadi sumber inspirasi sekaligus denyut nadi kehidupan.

Jangan Dipertentangkan

Islam, lanjut Menag, adalah agama yang sejalan, bahkan mengukuhkan fitrah dan nilai kemanusiaan. Maka, tidak sepatutnya mempertentangkan antara Islam dan kemanusiaan. Sama tidak patutnya mempertentangkan antara Islam dan kebangsaan, karena manusia ditakdirkan hidup berbangsa-bangsa.

Lukman mengutip pandangan ulama besar Imam Nawawi, yang menyebut kata fitrah, bisa bermakna Islam dan jalan yang lurus. Islam merupakan esensi ajaran para nabi dan rasul yang datang dengan segala kebaikan dan keunggulan pada ajaran-ajaran terdahulu. Islam datang dengan wajah yang moderat, jauh dari sifat berlebihan.

Sifat terpuji, seperti kata banyak ahli, selalu berada di antara dua kutub ekstrem. Sifat berani, misalnya, adalah pertengahan antara takut dan ceroboh."Sifat tengahan (wasathiyyah) dari ajaran Islam bisa dilihat juga dari sifat minuman susu yang dijelaskan Alquran sebagai sa'ighan li al-syaribin, mudah ditelan bagi yang meminumnya," paparnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top