Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Besar Keagamaan - Islam Menuntut Umatnya untuk Toleran Sikapi Perbedaan

Isra Mikraj Momentum Merawat Kemajemukan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Agama Islam adalah agama yang mudah dan memberi kemudahan. Sebagai konsekuensi kemudahan yang diberikan adalah adanya keragaman pandangan dalam berislam. Maka, kata Menag, wasathiyyah (moderasi) Islam menuntut umatnya untuk toleran dalam menyikapi perbedaan.

Islam dengan karakter wasathiyyah inilah yang dulu dibawa oleh para ulama, sehingga terjadi akulturasi budaya yang menghasilkan kearifan lokal bernuansa keagamaan. Rumusan dasar dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wujud konkret pemahaman Islam dengan karakter wasathiyyah-nya.

"Dengan kelapangan hati dan kedalaman pengetahuan, para pemuka agama dan pendiri bangsa menyepakati nilai-nilai yang dapat membingkai kebinekaan dalam kesatuan dan kebersamaan," ujar Menag.

Dalam beragama, lanjut Menag, manusia harus bisa menyisakan ruang dalam hati untuk mengimani hal-hal yang tidak masuk akal. Bukan karena agama tidak sejalan dengan akal, akan tetapi karena akal memiliki keterbatasan untuk menjangkau semua yang wujud.

"Islam adalah agama yang menjunjung tinggi akal manusia dan mengapresiasi kerja-kerja intelektual, tetapi pada saat yang sama menghormati keterbatasannya. Meski demikian kita bisa menangkap makna-makna simbolik di balik peristiwa tersebut," tutur Lukman.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top