Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

ISIS Klaim Tanggung Jawab Atas Serangan Kedubes Pakistan di Afghanistan

Foto : newarab

Gedung Kedutaan Besar Pakistan di Afghanistan diserang, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

A   A   A   Pengaturan Font

KABUL - Kelompok teror ISIS pada Sabtu (3/12) mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap duta besar Pakistan di Kabul, yang dicela Islamabad sebagai "upaya pembunuhan".

Seorang penjaga keamanan terluka dalam serangan hari Jumat di ibukota Afghanistan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh pemantau jihadis SITE, cabang regional ISIS mengklaim telah "menyerang duta besar Pakistan yang murtad dan pengawalnya".

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebutnya sebagai "upaya pembunuhan" terhadap kepala misi dan menuntut penyelidikan.

Seorang juru bicara polisi Kabul mengatakan seorang tersangka telah ditangkap dan dua senjata ringan disita setelah pasukan keamanan menyapu gedung di dekatnya.

Meskipun Pakistan tidak secara resmi mengakui pemerintah Taliban Afghanistan, kedutaannya tetap dibuka dan mempertahankan misi diplomatik penuh, bahkan ketika kelompok Islamis garis keras itu mengambil alih pemerintahan pada Agustus tahun lalu.

Seorang pejabat kedutaan mengatakan kepada AFP bahwa seorang penyerang tunggal "datang dan mulai menembak", tetapi duta besar dan staf lainnya selamat.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan mengatakan mereka mengutuk keras "serangan yang gagal".

"Emirat Islam Afghanistan tidak akan mengizinkan aktor jahat untuk mengancam keamanan misi diplomatik di Kabul," katanya dalam sebuah pernyataan, berjanji untuk menemukan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Pakistan memiliki hubungan yang rumit dengan Taliban. Islamabad telah lama dituduh mendukung para Islamis bahkan ketika mendukung invasi pimpinan AS ke Afghanistan yang menggulingkan mereka setelah serangan 9/11.

Pakistan adalah rumah bagi lebih dari satu juta pengungsi Afghanistan. Perbatasan wilayah yang rapuh yang mereka bagi sering menjadi tempat bentrokan.

Sejak kembali berkuasa, Taliban bersikeras tidak akan mengizinkan kelompok militan asing beroperasi di dalam negeri.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top