Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ironis! Mayoritas Penduduk Jepang Merasa Aman, Mantan PM Shinzo Abe Justru Meninggal Ditembak, Kok Bisa?

Foto : Reuters

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

A   A   A   Pengaturan Font

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dinyatakan meninggal beberapa jam setelah ditembak saat berkampanye untuk pemilihan parlemen di kota Nara, dekat Stasiun Yamato-Saidaiji Jumat (8/7), pukul 11.30 waktu setempat.

Pihak kepolisian dikabarkan telah menangkap Tetsuya Yamagami (41) yang merupakan pelaku penembakan terhadap Abe. Pelaku diketahui tidak melarikan diri setelah melepaskan tembakan terhadap Abe karena tidak puas dengan kinerja selama Abe memimpin Jepang.

Insiden ini tergolong mengejutkan mengingat Jepang merupakan negara di mana kekerasan politik jarang terjadi dan senjata dikontrol dengan ketat.

Dikutip dari Reuters, kematian Abe bahkan menjadi pembunuhan pertama terhadap seorang pejabat atau mantan perdana menteri Jepang sejak zaman militerisme sebelum perang pada tahun 1936.

Profesor ilmu politik di Universitas Waseda, Airo Hino bahkan mengatakan penembakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang.

"Belum pernah ada yang seperti ini," katanya seperti dikutip dari Reuters.

Jepang juga terkenal dengan tingkat keamanannya yang tinggi. Dalam survei yang dilakukan antara Desember 2021 dan Januari 2022, sebanyak 85,1 persen responden mengatakan Jepang adalah tempat yang aman untuk ditinggali.

Hanya sekitar 10,1 persen yang menganggap keamanan publik telah "memburuk" selama satu dekade terakhir. Adapun ketika ditanya mengenai tempat-tempat yang berbahaya, 53,9 persen menjawab ruang online, disusul oleh "di jalanan" dengan 50,7 persen dan 47,9 persen memilih "daerah pusat kota".

Berbicara sebelum kematian Abe diumumkan, Perdana Menteri Fumio Kishida mengutuk penembakan, sementara rakyat Jepang dan para pemimpin dunia menyatakan keterkejutannya.

"Serangan ini adalah tindakan kebrutalan yang terjadi selama pemilihan - dasar dari demokrasi kita - dan benar-benar tidak dapat dimaafkan," kata Kishida, berjuang untuk menahan emosinya.

Abe dinyatakan meninggal pada pukul 17:03 waktu setempat, sekitar lima setengah jam setelah ditembak.

Dirinya meninggal akibat kehabisan darah karena dua luka dalam, satu di sisi kanan lehernya, kata seorang dokter pada konferensi pers yang disiarkan secara nasional. Mantan pemimpin Jepang terlama itu bahkan tidak memiliki tanda-tanda vital ketika dibawa masuk.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top