Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ironis! Banyak Orang Kelaparan, Tapi Sampah Makanan Paling Banyak Dibuang

Foto : antaranews

Ilustrasi sampah bekas makanan

A   A   A   Pengaturan Font

Masalah sampah di Indonesia seolah menjadi hal yang tak berujung. Banyaknya sampah yang tidak terkelola dengan baik, berakhir di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA dan hanya menumpuk saja, tanpa penanganan yang berarti. Bahkan TPA yang berada di beberapa kota besar di Indonesia tiap harinya semakin penuh, karena kapasitas yang tersedia semakin terbatas dan terancam melebihi kapasitas tampung.

Dilansir dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK. Total timbulan sampah pada tahun 2021 yang terdiri dari 226 Kabupaten dan Kota se-Indonesia adalah 26.443.235,59 ton sampah. Dimana sampah yang terkelola hanya 63,88% atau 16.891.372.42 ton sampah. Itu artinya masih ada 9.551.863,17 ton sampah yang tidak terkelola pada tahun 2021.

Sampah-sampah tersebut berasal dari berbagai sumber. Diantaranya adalah sampah rumah tangga sebagai sumber sampah terbesar yang menyumbang 40.9% sampah, lalu 19.4% sampah berasal dari Pusat Perniagaan dan pasar tradisional menghasilkan 15.6% sampah. Sisanya berasal dari fasilitas publik, perkantoran dan lain-lain. Dimana jenis sampah terbesar adalah sampah sisa makanan, sebesar 28.8% dan sampah plastik sebesar 16%.

Banyaknya sampah rumah tangga menandakan banyak masyarakat yang belum paham soal bahaya nya dampak sampah. Tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, sampah juga sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Penting bagi kita mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini Koran Jakarta berikan cara untuk mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut diantaranya.

Habiskan Makanan

Berdasarkan data KLHK, sampah sisa makanan menjadi jenis sampah terbesar pada tahun 2021. Volume sisa makanan berada pada angka 28.8%. Maka dari itu habiskanlah makanan, baik makanan yang kita masak sendiri ataupun membelinya dari luar. Jika dirasa tidak sanggup untuk menghabiskan, berikanlah makanan tersebut kepada orang-orang disekitar kita. Selain mengurangi sampah, berbagi makanan juga perilaku baik yang membuat orang lain merasa senang.

Membawa Kantung Belanja Prinadi

Ketika kita berbelanja ke pasar atau swalayan, seringkali menggunakan kantung berbahan plastic untuk membawa barang bawaan kita. Kantung plastic umumnya hanya dapat digunakan sekali lalu dibuang, sehingga membuat sampah semakin banyak. Maka akan lebih baik menggunakan kantung belanja berbahan kain, selain lebih kuat disbandingkan kantung plastic, kantung kain juga dapat digunakan berulang kali

Membawa Alat Makan Sendiri

Ketika akan membeli makanan atau minuman di luar. Biasakan untuk menggunakan alat makan sendiri dan mengurangi penggunaan kotak makan plastik, sendok plastik ataupun gelas plastik. Selain mengurangi sampah, membawa alat makan sendiri juga menjadikan kita menerapkan pola hidup yang lebih sehat.

Tidak Menggunakan Sedotan Plastik

Sedotan plastik memiliki ukuran yang kecil sehingga seringkali diabaikan, padahal sedotan plastic sangat berbahaya bagi lingkungan. Saat ini sudah banyak dijual di pasaran, sedotan berbahan stainless, bambu sampai berbahan kertas. Selalu bawa sedotan pribadi selain yang berbahan plastic, guna mengurangi volume sampah yang dihasilkan sehari-hari.

Donasikan Barang Yang Tidak Terpakai

Seringkali kita membuang barang-barang yang dianggap tidak terpakai lagi. Namun tanpa kita sadari barang yang ingin kita buang masih berguna untuk orang lain. Seperti baju bekas yang masih layak, buku-buku yang tidak terpakai atau peralatan rumah tangga dan lain-lain. Daripada barang tersebut dibuang dan menambah jumlah sampah, lebih mulia jika kita berikan barang tersebut kepada orang lain di sekitar kita.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Millah Nurnabillah

Komentar

Komentar
()

Top