Iran Minta Pembayaran Keanggotaan PBB dengan Dana yang Dibekukan di Korsel

SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada Senin (18/1) bahwa mereka telah menerima permintaan Iran terkait rencana untuk membayar biaya iuran keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah jatuh tempo dengan dana tujuh miliar dollar AS yang dibekukan di dua bank Korsel akibat sanksi Amerika Serikat (AS).

Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Korsel mengonfirmasi bahwa Iran membuat permintaan tersebut sembari menambahkan bahwa pihaknya sedang mendiskusikannya dengan kementerian, lembaga Korsel lainnya, dan juga dengan PBB untuk memeriksa kelayakan permintaan Iran.

"Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengungkapkan permintaan tersebut di situs Kementerian Luar Negeri Iran pada Minggu (17/1) waktu setempat, sembari mengatakan bahwa bank sentral Iran sedang dalam proses persetujuan dan negosiasi terkait hal tersebut," lapor kantor berita KBS pada Selasa (19/1).

Juru bicara tersebut mendesak PBB untuk menjamin transfer pembayaran yang aman, menuntut agar berhenti menggunakan bank AS sebagai perantara karena kekhawatiran atas niat buruk Washington DC terhadap Teheran dan kemungkinan penyalahgunaan dana.

Permintaan itu muncul di tengah hubungan yang tegang antara Seoul dan Teheran atas penyitaan sebuah kapal tanker minyak Korsel baru-baru ini oleh Korps Pengawal Revolusi Iran.

Banyak yang memandang penyitaan itu bertujuan untuk meningkatkan kekuatan negosiasi Teheran atas dana minyaknya yang dibekukan di dua bank Korsel selama lebih dari dua tahun berdasarkan sanksi AS terhadap Iran.

Iran telah membantah kemungkinan tersebut dengan mengaitkan penyitaan tersebut dengan dugaan masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kapal Korsel tersebut. KBS/I-1