Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 01 Agu 2022, 16:09 WIB

Iran Bantah Tuduhan Israel Soal Nuklir: Kami Punya Keahlian Teknis untuk Produksi Senjata Nuklir, tapi Kami Tak Akan Tempuh Jalan Itu

Foto: Istimewa

TEHERAN - Iran memiliki keahlian teknis yang dibutuhkan untuk memproduksi senjata nuklir, tetapi tidak akan menempuh jalan itu, kata kepala Organisasi Energi Atom negara itu Mohammad Eslami, Senin (1/8) dikutip dari RT.

Pernyataan itu mengulangi apa yang dikatakan seorang pembantu senior pemimpin tertinggi Iran kepada wartawan bulan lalu.

"Iran memiliki kemampuan teknis untuk membuat bom atom, tetapi program seperti itu tidak ada dalam agenda," kata Eslami, dalam sebuah wawancara dengan Fars News, Senin.

Pernyataan itu mengkonfirmasi pernyataan yang dibuat pada bulan Juli oleh Kamal Kharrazi, seorang penasihat Ayatollah Ali Khamenei, yang mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Teheran dapat "dengan mudah" memproduksi uranium yang diperkaya tingkat senjata dan elemen perangkat nuklir lainnya, jika ia memilih untuk melakukannya. Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menanggapi pernyataan Kharrazi dengan menyarankan bahwa negaranya dapat melancarkan serangan terhadap musuh regionalnya.

Dalam wawancara itu, Eslami mengecam Israel atas apa yang dia gambarkan sebagai tuduhan palsu bahwa Iran ingin menjadi negara bersenjata nuklir. Pemerintah Israel telah melontarkan tuduhan semacam itu selama bertahun-tahun, kata pejabat Iran itu, seraya menambahkan bahwa tuduhan itu menunjukkan kemunafikan negara saingan.

Israel secara luas dianggap memiliki gudang senjata nuklir yang canggih, tetapi tidak membenarkan atau menyangkalnya secara resmi.Teheran telah lama menyatakan bahwa memiliki senjata nuklir tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Pada 2015, ia setuju untuk memberlakukan pembatasan pada industri nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi dan insentif lainnya.

Kesepakatan multilateral, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), ditorpedo oleh AS di bawah Presiden Donald Trump, yang secara sepihak ditarik pada 2018. Sebagai tindakan balasan, Iran telah secara bertahap mengurangi kesepakatannya. komitmen berdasarkan perjanjian, seperti tingkat uranium yang diperkaya yang dihasilkannya. Upaya Presiden AS Joe Biden untuk menyelamatkan kesepakatan sejauh ini tidak membuahkan hasil.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.