Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Sebagian Dana Hasil IPO Digunakan untuk Beli Lahan di Jawa Barat

IPO Emiten Properti Kelebihan Permintaan 22,79 Kali

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengembang properti, perhotelan, dan jasa manajemen hotel, PT DMS Propertindo Tbk berhasil menghimpun dana segar melalui pasar modal usai melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO). Selama masa penawaran umum pada 2-3 Juli 2019, saham Perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 22,79 kali.

Emiten berkode saham KOTA melepas sebanyak 933 juta saham melalui IPO dengan harga penawaran sebesar 200 per saham, sehingga dana yang berhasil dihimpun 186,6 miliar rupiah. Bertindak sebagai penjamin emisi efek yakni PT Danatama Makmur Sekuritas dan PT NH Korindo Sekuritas.

Pada debut perdananya, KOTA mengalami auto rejection batas atas setelah beberapa menit dibuka. Saham KOTA naik sekitar 70 persen dari harga penawaran 200 rupiah menjadi 340 rupiah per saham pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bersamaan dengan itu, Perseroan juga menerbitkan 2,87 miliar waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham hasil konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dan pemegang saham baru sebagai insentif dengan rasio 3:1. ltu berarti setiap pemegang tiga saham baru berhak memperoleh satu waran. Setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru. Jangka waktu pelaksanaan waran ditetapkan selama tiga tahun. Harga pelaksanaan sebesar 125 persen dari harga IPO. Masa berlaku pelaksanaan waran mulai tanggal 10 Januari 2020 sampai 8 Juli 2022.

Sementara itu, bersamaan dengan penawaran umum, Perseroan juga melaksanakan OWK senilai 270,16 miliar rupiah.

Beli Lahan

Direktur Utama DMS Propertindo, Muhamad Prapanca, menyatakan Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO sebesar 100 miliar rupiah untuk pembelian lahan potensial di Jawa Barat. Sisanya dialokasikan untuk modal kerja, khususnya untuk operasional Perseroan dan entitas anak, PT Padjadjaran Raya, dalam bentuk penyertaan modal.

Saat ini, DMS melalui entitas anak telah memiliki persediaan tanah yang sedang dan akan dikembangkan, antara lain tanah seluas 1,8 hektare di Serpong, Tangerang Selatan. Lahan tersebut dikembangkan menjadi rumah tapak melalui entitas anak, DMS Graha.

Perseroan juga memiliki tanah seluas 49,2 hektare di Samarinda yang akan dikembangkan menjadi rumah tapak dan area komersial melalui entitas anak, DMSPS. Selain itu, tanah seluas 1,4 hektare di Serpong, Tangerang Selatan, akan dikembangkan menjadi apartamen melalui entitas Amanak, DMS Laguna.

Hingga 31 Desember 2018, nilai aset Perseroan sebesar meningkat 6,02 persen menjadi 1,22 triliun rupiah, dibandingkan per 31 Desember 2017 senilai 1,15 triliun rupiah. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan nilai piutang usaha atas penjualan tanah. Sementara itu, pendapatan usaha Perseroan sepanjang 2018 sebesar meningkat 424,71 persen menjadi 170 miliar, dibandingkan tahun 2017 sebesar 32 miliar rupiah. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penjualan tanah, serta penjualan unit rumah dan pendapatan dari hotel. Sedangkan laba tahun berjalan pada 2018 naik 18,61 persen atau mencapai 13 miliar rupiah, dibandingkan tahun 2017 sebesar 11 miliar rupiah. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan.

Saat ini, portofolio Perseroan di antaranya Accola Park Serpong, Accola Residence, Accola Garden Samarinda, Zest Hotel Yogyakarta, dan Fabu Hotel Bandung.yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top