Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Sektor Industri - Pada 2022, Neraca Perdagangan TPT Surplus USD3,71 Miliar

Impor Bahan Baku TPT Butuh Insentif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Produk TPT RI sulit bersaing di pasar domestik karena harganya terlampau mahal dibanding produk impor.

JAKARTA - Indonesia berpotensi menjadi pasar utama, basis produksi, dan pusat ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki dunia. Karena RI dianggap memiliki banyak keunggulan.

Namun, harapan itu sia-sia apabila impor bahan baku tak diberi keringanan oleh pemerintah. Tanpa stimulus itu, harga produk lokal sulit bersaing di pasar sendiri.

Ekonom Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan sulitnya produk TPT RI bersaing di pasar lokal karena harganya terlampau mahal dibanding produk impor.

"Karena itu, impor bahan baku tekstil perlu dipermudah dan diberi subsidi impor seperti benang agar pengusaha tekstil kita bisa produksi produk jadi tekstil lebih murah," tegasnya pada Koran Jakarta, Kamis (23/3), merespons rencana pemerintah menjadikan RI sebagai basis produk TPT global.

Dia menyampaikan keluhan pengusaha selama ini impor baju harganya jauh lebih murah, sementara impor benang mahal. "Jadi, harga baju made in Indonesia gak kompetitif di pasar domestik. Malah dengan baju Made in China yang supermurah," tandas Esther.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top