Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Investor Korea Selatan Diundang Tanamkan Investasi di Kaltara

Foto : DOKUMENTASI KEMENKO MARVES

Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea Jang Young Jin, di Jakarta, Selasa (16/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Investor dari Korea Selatan (Korsel) diundang untuk bisa masuk dan menanamkan modal di kawasan industri hijau di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara). Proyek Indonesia yang paling besar sekarang ada Kaltara.

"Kami sedang membangun petrochemical (petrokimia), mungkin yang terbesar di dunia, sekitar 50 miliar dollar AS. Kami senang kalau Korea masuk di sana juga," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Maekyung Indonesia Forum on the 50th Anniversary of Diplomatic Relations Between Korea and Indonesia di Jakarta, Selasa (16/5).

Selain proyek petrokimia, Luhut mengatakan di kawasan industri hijau Kaltara juga akan dikembangkan electronic alumina berkapasitas tiga juta ton, besi dan baja berkapasitas lima juta ton, baterai energi baru sebesar 265 GWh juga industri Polycristalline Silicon (polisilicon) berkapasitas 1,4 juta ton.

Seperti dikutip dari Antara, Luhut mengatakan industri-industri yang dibangun itu akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Misalnya pengembangan besi dan baja (iron and steel) yang turunannya bisa menjadi bahan baku banyak barang hingga alat kesehatan.

Pengembangan Baterai

Begitu pula pengembangan baterai yang diproyeksikan bisa menyuplai hingga tiga juga unit mobil listrik, yang kemungkinan akan diminati Korea Selatan karena berbahan baku hydropower. "Juga polisilicon untuk material solar panel, sampai semikonduktor. Silica di Indonesia sangat banyak. Jadi, Indonesia akan memainkan peran yang sangat besar di sini," kata Luhut.

Kawasan industri hijau terintegrasi di Kaltara digadang-gadang sebagai kawasan industri hijau terbesar di dunia. Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) itu akan dibangun seluas 13.000 hektare dan dipersiapkan untuk pembangunan industri baterai kendaraan listrik, pabrik petrokimia, dan industri aluminium.

Nantinya, industri-industri di kawasan ini bakal didukung dengan energi ramah lingkungan yang didapatkan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sungai Mentarang dan Kayan sehingga menjadi produk yang dihasilkan punya nilai tawar keberlanjutan. Pengembangan kawasan industri hijau di Kaltara diperkirakan membutuhkan investasi sekitar 132 miliar dollar AS.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top