Investor Global Enggan Berinvestasi
Foto: istimewaJAKARTA - Indonesia harus segera memperbaiki masalah investasinya lantaran banyak perusahaan skala global enggan merealisasikan investasinya. Terbaru, perusahaan milik Elon Musk, SpaceX berencana menanamkan investasi senilai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar 22,6 triliun rupiah terkait layanan satelit Starlink di Vietnam.
Hal ini tentu jauh dari harapan pemerintah RI, sebab CEO Starlink Elon Musk pada Mei lalu datang ke Bali. Saat itu, pemerintah sangat berharap agar bos Starlink tersebut menanamkan investasinya di RI.
Peneliti Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengatakan Indonesia memang tak menarik bagi investor. "Jika Indonesia merupakan destinasi investasi yang potensial, memiliki aspek menarik investasi yang bagus, tidak mungkin Apple, Microsoft hingga SpaceX mengurungkan niat untuk investasi di Indonesia," tegasnya kepada Koran Jakarta, Senin (30/9).
Dia mengatakan investor besar global tak menanamkan investasinya di Indonesia. Sebaliknya, mereka memilih negara lain di Asean sebagai destinasi investasi.
Dia menambahkan pekerjaan rumah bagi pemerintah masih banyak mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga perilaku koruptif pejabat. Hal tersebut masih menjadi ganjalan utama menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi utama.
Dia menekankan jika investasinya di sektor tambang semakin besar, sampai 100 tahun pun Indonesia tidak dapat menjadi negara maju.
Seperti diketahui, perusahaan milik Elon Musk, SpaceX berencana menanamkan investasi senilai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar 22,6 triliun rupiah (kurs saat ini 15.126 ru
piah/ dollar AS) terkait layanan satelit Starlink di Vietnam.
Rencana tersebut dikabarkan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Rencana perusahaan asal AS berinvestasi senilai 1,5 miliar dollar AS di Vietnam ini setelah adanya pertemuan antara Wakil Presiden Senior perusahaan Tim Hughes dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis To Lam.
Pemerintah Vietnam tahun lalu mengatakan bahwa SpaceX tertarik untuk menyediakan layanan satelit orbit di negara tersebut.
Sedangkan pada awal tahun ini, Reuters melaporkan bahwa rencana tersebut ditunda.
Sementara itu, Lam mengatakan kepada Starlink milik Elon Musk, anak perusahaan SpaceX, negaranya akan berkoordinasi dengan mitra domestik untuk menyelesaikan prosedur investasi.
Adapun Indonesia Pernah Ajak Elon Investasi di Indonesia.
CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc.
Elon Musk sendiri pernah datang ke Indonesia untuk meresmikan pemasangan layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu, Desa Sumerta Kelod, Bali, Minggu (19/5).
Destinasi Investasi
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengungkapkan Indonesia sebagai destinasi investasi yang kompetitif bagi para investor luar negeri.
Wakil Sekretaris Jenderal Hipmi, Anthony Leong mengatakan pentingnya kolaborasi antara negara-negara anggota Asean untuk memperkuat iklim investasi di kawasan, terutama di Indonesia.
"Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, bonus demografi yang signifikan, pasar konsumen yang besar, serta lingkungan ekonomi dan politik yang stabil.
Ini semua menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang kompetitif," kata Anthony di Jakarta, akhir pekan lalu.
Data terbaru jelasnya menunjukkan realisasi investasi di Indonesia pada semester I-2024 mencapai 829,9 triliun rupiah.
Angka itu mencerminkan kepercayaan global terhadap potensi ekonomi Indonesia dan memberikan gambaran positif mengenai stabilitas dan daya tarik investasi.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal