Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Investor AS Tertarik Berinvetasi di Bengkulu Terkait Sampah

Foto : ANTARA/Anggi Mayasari

Kondisi TPA Air Sebakul Kota Bengkulu.

A   A   A   Pengaturan Font

Investor asal Amerika tertarik berinvetasi di Bengkulu terkait sampah

KOTA BENGKULU - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu menyebutkan bahwa terdapat investor asal Amerika yang tertarik berinvestasi terkait pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

Sebab, menurut mereka, Kota Bengkulu memiliki potensi terkait pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Air Sebakul.
"Sudah dikonfirmasi oleh pihak delegasi, mereka datang pertengahan Desember ini, untuk melihat potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan di Kota Bengkulu," kata Kepala DLH Kota Bengkulu Riduan di Bengkulu, Kamis.
Ia menerangkan, jika saat ini Kota Bengkulu menghasilkan 350-400 ton sampah per harinya dan beberapa tahun ke depan TPA Air Sebakul akan penuh.
Sementara itu, pihaknya mengusulkan anggaran sebesar Rp5 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada 2024 untuk pengadaan empat hektare lahan guna perluasan TPA Air Sebakul yang saat ini mulai memenuhi kapasitas.
Selain itu, usulan anggaran tersebut juga untuk memancing masuknya investasi sebesar Rp63 miliar ke Kota Bengkulu di bidang pengelolaan persampahan dari program Waste Management Project (WWP) milik perusahaan Non Governmental Organization (NGO) Swiss Green Projects (SGP).
"Kita akan mengusulkan Rp5 miliar untuk minimal empat hektare untuk dibangun pabrik pengelolaan WWP," ujarnya.
Selain itu, DLH Kota Bengkulu telah menyurati NGO SGP terkait ketertarikan Pemerintah untuk mengadopsi sistem pengelolaan sampah tersebut di Kota Bengkulu.
Kemudian, untuk persyaratan yang harus di penuhi oleh pemerintah yaitu ketersediaan lahan minimal empat hektare untuk mendukung berdirinya beberapa mesin-mesin pengelolaan sampah yang didatangkan dari Swiss.
Lanjut Riduan, mesin tersebut nantinya dapat mengubah sampah menjadi bio solar, pertalite dan juga listrik dengan harga mesin diperkirakan Rp63 miliar.
"Sementara ini, Pemkot Bengkulu komitmen penyediaan lahan untuk pabriknya sedang diajukan pada APBD 2024 dan harapannya disetujui," ujar dia.
Untuk sistem kerja sama yang akan diterapkan dalam program WWP, saat ini hanya baru diketahui kerangkanya dan NGO SGP akan bekerjasama dengan dua elemen di Kota Bengkulu yaitu Pemkot Bengkulu sebagai penyedia lahan dan juga bekerja sama dengan para pemulung TPA Air Sebakul sebagai pekerja.

Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top