Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Investasi Hijau Ciptakan Lapangan Kerja Tujuh Kali Lebih Banyak

Foto : ISTIMEWA

Kepala Perwakilan BI, Jateng, Rahmat Dwi Saputra

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Investasi hijau atau investasi pada sektor yang ramah lingkungan dapat menciptakan lapangan kerja hingga tujuh sampai sepuluh kali lebih banyak dibandingkan investasi yang tidak ramah lingkungan.

"Hal ini disebabkan oleh penggunaan energi baru terbarukan, efisiensi energi, proses daur ulang, dan kegiatan terkait tanggung jawab kepada lingkungan lain yang lebih padat karya," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, dalam webinar Green Economy yang dipantau di Jakarta, Rabu (16/11).

Seperti dikutip dari Antara, investasi hijau diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem yang diperkirakan menimbulkan kerugian secara global hingga 5,1 triliun dollar AS dalam 20 tahun terakhir.

"Seiring dengan perubahan iklim, kerugian akibat cuaca ekstrem diperkirakan akan mencapai 18 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global pada 2050 apabila tidak ada aksi mitigasi," imbuhnya.

Indonesia juga dinilai lebih rentan terhadap berbagai bencana alam akibat perubahan iklim yang telah menimbulkan kerugian hingga 100 triliun rupiah per tahun dan diperkirakan terus meningkat mencapai 40 persen dari PDB nasional pada 2045.

Bank Indonesia pun terus bekerja sama dengan pemerintah daerah Jawa Tengah untuk menerapkan perekonomian hijau, antara lain dengan menarik masuk lebih banyak investasi hijau.

Provinsi Pertama

Karena itu, Jawa Tengah juga menjadi provinsi pertama yang berhasil menyelesaikan rencana umum energi daerah dengan menargetkan 21 persen sumber energinya berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT).

Jawa Tengah saat ini juga menyediakan peluang investasi hijau bagi investor, antara lain dalam Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Semarang, PLT mini hidro di Banyumas, dan PLT surya terapung di beberapa wilayah Jawa Tengah.

"Dalam dokumen perencanaan proyek, PLT Sampah kota Semarang akan berlokasi di kelurahan Jatibarang dan ditarget 1.000 ton sampah akan diolah setiap hari," ucapnya.

Selain itu, Rahmat mengatakan Bank Indonesia terus mendorong perwujudan bank sentral hijau sebagai bagian dari implementasi ekonomi hijau.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top