Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Literasi Digital

Interaksi di Ruang Digital Perlu Toleransi

Foto : Istimewa

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Bambang Tri Santoso

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Bambang Tri Santoso, mengatakan interaksi di ruang digital butuh toleransi. Hal tersebut dapat membentuk ruang digital yang sehat dan ramah.

"Selain menyediakan atau membangun infrastruktur internet, kami juga berusaha membangun lingkungan yang ramah agar aktivitas digital berjalan dengan baik. Oleh karena itu, membangun rasa toleransi merupakan hal yang sangat kami usahakan saat ini melalui literasi digital," ujar Bambang, dalam keterangannya terkait Literasi Digital Sektor Pendidikan, di Jakarta, Kamis (23/3).

Dia menekankan bahwa kondisi toleransi yang rendah menyebabkan munculnya penyakit digital seperti hate speech, cyberbullying, dan juga penyebaran hoaks. Menurutnya, masyarakat harus ingat bahwa internet dan sosial media adalah ranah publik yang dapat dilihat oleh semua orang.

"Kebanyakan netizen menganggap dunia siber berbeda dengan dunia nyata, jadi tidak perlu etika di sana. Padahal ketika di dunia maya dan nyata sama halnya kemudian juga sama juga halnya di ranah hukum," jelasnya.

Sektor Pendidikan

Bambang mengatakan, Survei Indeks Literasi Digital Nasional pada tahun 2022 lalu menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00, yaitu di kategori "sedang".

Pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah di Indonesia untuk meliterasi masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

"Program Literasi Digital Sektor Pendidikan terutama pada Perguruan Tinggi sangat penting terutama dalam menambah kerja sama serta kolaborasi program dalam pemberdayaan masyarakat," tandasnya.

Wakil Rektor II UIN Ar-Raniry, Khairuddin mengatakan, digitalisasi telah menjadi kebutuhan bagi semua orang. Menurutnya, menghadapi tantangan abad modern, setiap orang kini harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai, diiringi dengan kecakapan literasi digital serta penguasaan terhadap TIK.

Dia menegaskan, literasi digital tersebut berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Menurutnya, generasi muda saat ini merupakan pengguna teknologi digital yang sangat aktif.

"Posisi peserta didik sebagai pengguna teknologi pun memerlukan kecakapan atau keterampilan tersendiri yang ditunjang dengan pondasi literasi yang kokoh agar dapat berkembang sesuai dengan tujuan pembelajaran," katanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top