Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Integrasikan Pengelolaan Sampah Organik dengan Pertanian Terpadu

Foto : Istimewa

Guna mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan maka persoalan sampah organik perlu diolah menjadi kompos, untuk selanjutnya digunakan sebagai pupuk.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Bagong, ada yang bilang pertanian berkelanjutan atau selaras alam (back to nature). Sistem pertanian ini masih ditemui di sejumlah tempat di dunia, suku-suku adat, seperti Dayak, Badui, suku-suku Papua, dan lain-lain masih mempertahankan pertanian selaras alam hingga sekarang meskipun sistem pertanian modern yang intensif modal, teknologi, asupan-asupan kimia, benih unggul berkembang semakin pesat.

Pertanian moden tersebut dikenal dengan konteks green revolution. Sedangkan lompatan yang lebih jauh disebut gene revolution (Luke Anderson and Christina Cobb, from the green revolution to the gene revolution, Global Pesticide Campaigner, April 2001). Konteks ini dikupas dalam buku Bagong Suyoto, Rumah Tangga Peduli Lingkungan (2008; 121-124).

Menurut Bagong, pertanian organik adalah sistem yang menjaga kelangsungan interaksi antara manusia, hewan, dan unsur-unsur kehidupan yang ada di alam ini. Pada akhirnya akan mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup skala mikro dan makro. Hal ini diperjelas oleh kerja-kerja riset dan implementasi proyek International Federation of Agriculture Movements (IFOAM) berpusat di Jerman untuk komunitas internasional.

Pada abad ke-21, tambah Bagong, pertumbuhan pertanian organik terus meningkat sejalan dengan permintaan pasar. Perkembangan ini terjadi di Kanada, Amerika Serikat, Amerika Latin, Eropa, Asia. Majalah Ecology and Farming (1999) melaporkan kecenderungan meningkatnya komoditas pertanian organik di Amerika Serikat dan Kanada.

Menurut Bagong, sejak tahun 1990-an pertanian dan produk organik mengalami pertumbuhan 2%. Pada 1997 diperkirakan penjualan mencapai 4,2 juta dollar AS. Lebih dari 5.000 petani telah mendapatkan sertifikasi organik pada tahun 1997 dengan luas lahan 608.000 hektare. Pada tahun ke tahun pertanian organik di dunia mengalami peningkatan pesat, seperti di Jepan (Asosiasi Pertanian Organik Jepang), Thailand (Green Net) dan China.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top