Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Krisis - Transformasi Digital Dapat Perluas Inklusi Keuangan Nasional

Inovasi Ekonomi Digital Perlu Dipacu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Inovasi digital dinilai memiliki peran kunci dalam mengembalikan ekonomi ke jalur pertumbuhan yang tangguh. Saat ini, kondisi perekonomian nasional tengah memasuki fase pemulihan dari dampak krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi Covid-19.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini pemerintah dan sektor swasta secara bersama-sama merangkul teknologi digital sebagai salah satu respons terhadap pandemi Covid-19.

"Salah satunya melalui penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang merupakan aplikasi pelacakan kontak yang dipakai di Indonesia serta dilengkapi kolaborasi dengan platform telemedis swasta yang memberikan respons cepat, tepat sasaran, dan hemat biaya terhadap gelombang Omicron," kata Airlangga dalam keterangan resmi, Rabu (1/6).

Sementara itu, Program Kartu Prakerja juga memungkinkan upaya pengembangan keterampilan berkelanjutan melalui sarana end-to-end yang sepenuhnya digital selama pandemi. Untuk sepenuhnya memanfaatkan inovasi digital, Airlangga melanjutkan pemerintah membutuhkan kolaborasi lintas batas.

"Sama seperti kita tidak bisa menahan pandemi dengan upaya nasional saja, ekonomi kita juga tidak bisa pulih lebih kuat, kecuali kita pulih bersama. Karena itu, tema Presidensi G20 Indonesia tahun ini dengan memasukkan transformasi digital sebagai salah satu dari tiga prioritas Presidensi," ujar Menko Airlangga.

Setiap pemangku kepentingan, besar atau kecil, publik atau swasta, akan memiliki perannya masing-masing. Dengan transformasi digital yang sekarang menjadi keharusan, kolaborasi di tingkat lokal, nasional, regional, dan global sangat dibutuhkan agar dapat mengatasi kesenjangan dan pemisahan digital.

Globalisasi Perdagangan

Sementara itu, Peneliti Instititute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, menilai isu transformasi digital yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 krusial bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan perlu terus didorong untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

"Ekonomi kita akan menuju peralihan ke ekonomi mesin ke ekonomi berbasiskan internet dan digital. Perdagangan akan semakin terglobalisasi, pertukaran data semakin cepat, hingga pemulihan ekonomi yang didorong oleh internet atau digital," ujar Nailul, di Jakarta, Rabu (1/6).

Selain itu, transformasi digital juga dinilai mampu mengerek inklusi dan literasi keuangan bagi masyarakat yang sudah memiliki rekening bank, tetapi belum bisa mengakses produk keuangan lain (underbanked) dan individu yang sudah punya akses dengan layanan keuangan, tapi masih sangat sederhana seperti misalnya hanya tabungan (unbanked).

"Di Indonesia, masyarakat underbanked dan unbanked masih sekitar 50 persen lebih. Jadi sangat penting bagi Indonesia," kata Nailul.

Nailul menambahkan, dengan Presidensi G20 Indonesia 2022, Indonesia sebenarnya bisa mendorong inklusivitas dengan transformasi digital bagi semua negara. "Kerja sama di bidang pembangunan infrastruktur hingga perluasan layanan ekonomi digital antar negara bisa dikembangkan. Sektor keuangan, perdagangan, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif," ujar Nailul.

Tren positif perkembangan ekonomi digital juga sejalan dengan perkembangan investasi. Hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukkan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang kuartal I 2021 sebesar 4,7 miliar dollar AS dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.

Selain investasi, Indonesia juga memiliki berbagai potensi yang dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital. Pada 2021, nilai transaksi e-commerce Indonesia berhasil mencapai 401,25 triliun rupiah, dengan volume transaksi sebesar 1,73 milliar.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top