Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Inovasi Desain Proses Perekrutan Tenaga Kerja

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, sudah dua tahun ini saya dipercaya menjadi HRD manager perusahaan. Untuk tahun ini, perusahaan berencana merekrut tenaga baru dari generasi millenial karena mereka akan menjalankan proyek-proyek yang perlu ide-ide baru dan penyegaran.
Untuk dapat merekrut calon karyawan yang diharapkan, saya berpikir untuk melakukan inovasi pada proses hiring (perekrutan tenaga kerja). Mohon saran-sarannya Bu, bagaimana mendesain proses hiring yang berbeda namun efektif.

Jawaban:
Saat ini biasanya proses hiring dilakukan melalui portal kerja, website perusahaan atau pun melalui media sosial. Proses hiring bervariasi dan berbeda dari setiap organisasi bahkan untuk setiap staf HRD, tergantung bagaimana wawasan dan pengetahuan sang HRD manager dalam membuat proses hiring menjadi menarik.
Mendesain proses hiring yang berbeda sudah saatnya dilakukan oleh para HRD manager guna menyesuaikan dengan generasi milenial saat ini yang lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pekerjaan.
Lalu bagaimana cara mendesain proses hiring yang berbeda? Melansir dari artikel Harvard Business Review berjudul "How to Design a Better Hiring Process" yang ditulis oleh Alex Haimann, seorang Partner and the Head of Business Development di Less Annoying CRM, desain proses hiring harus meliputi:

1. Questions / Pertanyaan
Anda perlu membuat struktur wawancara berkaitan dengan keahlian yang Anda cari dari tiap kandidat dan memberikan mereka kesempatan untuk menunjukkan keahlian-keahlian tersebut.
Karena tidak ada dua kandidat yang sama persis. Anda dapat menanyakan beberapa pertanyaan berikut selama 45 hingga 90 menit pertama antara lain:

a. "Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?"
Pertanyaan ini bertujuan untuk menguji persiapan peserta, di mana pertanyaan yang sangat mudah dicari, kandidat pun bisa dengan mudah mencarinya di mesin pencari untuk mendapatkan jawaban.

b. Pertanyaan untuk menguji critical-thinking dan kecakapan teknologi
Anda bisa menanyakan pertanyaan open-ended untuk memulai percakapan dan kreativitas pada kandidat. Sebagai contoh, Anda bisa menanyakan seorang kandidat engineering bagaimana mereka akan mendesain aplikasi untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.
Ketika Anda melakukan interview tatap muka langsung di kantor, Anda bisa meminta para kandidat untuk mengontrol keyboard dan mouse untuk menunjukkan kecakapan mereka dalam penggunaan software pada layar monitor yang besar sehingga Anda bisa melihatnya secara langsung bagaimana mereka mengoperasikan software tersebut.
Sedangkan selama masa Covid-19, Anda bisa meminta kandidat untuk menunjukkan kecakapan mereka dalam penggunaan software melalui share screen video conference yang sedang Anda dan kandidat lakukan, misalnya melalui Zoom atau Google Meet.

c. Pertanyaan untuk menguji kemampuan komunikasi dan mendengarkan
Anda bisa mengemukakan pertanyaan seperti, "Tolong ajarkan kami tentang salah satu passion Anda, sesuatu yang Anda sangat pahami atau merasa bahwa Anda sangat ahli pada bidang tersebut. Tolong ajarkan kami hal tersebut yang tidak kami ketahui".
Pertanyaan ini akan membuat kandidat akan menjelaskan segala sesuatu yang mereka sukai, dan ahli di bidangnya, di mana Anda bisa melihat bagaimana kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan mendengarkan ketika menjelaskan kepada Anda bidang yang mereka sukai.

2. Technical Skills / Keahlian Teknikal
Setelah bagian pertanyaan pada interview, Anda dapat memberikan waktu antara 45-90 menit untuk kandidat dan anggota tim yang berada di divisi yang sama atau memiliki keahlian yang sama dengan kandidat melakukan role play sebagai ujian untuk melihat keahlian kolaborasi sang kandidat.
Selama role play berlangsung, anggota tim dapat menanyakan kandidat pertanyaan spesifik terkait dengan pekerjaan yang akan dilakukannya untuk membantu Anda mengukur ketertarikan sesungguhnya pada apa yang akan mereka kerjakan.
Pada tahapan ini juga Anda bisa membuat skenario untuk melihat bagaimana keahlian kandidat ketika di aplikasi dan mengevaluasi seberapa baik mereka melakukan kolaborasi dengan karyawan lainnya. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada kandidat untuk merasakan bekerja pada tim yang spesifik.

3. Writing Samples / Contoh tulisan
Banyak perusahaan mengumpulkan hasil tugas tulisan dari kandidat sebelum atau sesudah interview. Hal ini dilakukan untuk melihat kualitas tulisan kandidat tanpa adanya pengaruh dari luar. Anda tentunya ingin bahwa semua kandidat yang akan Anda pekerjakan dapat melakukan komunikasi secara tertulis tanpa banyak suntingan, dan terkadang di bawah tekanan.
Karena Anda tidak bisa memastikan bahwa kandidat tidak mencari sumber lain untuk tulisannya, dan juga dapat melihat bagaimana kemampuan menulis dan komunikasi dari kandidat. Tugas tertulis yang diberikan kepada karyawan dapat ditentukan dengan tema spesifik sesuai dengan posisi yang yang dilamarnya.

4. Games / Permainan
Pastinya Anda sebagai orang yang akan mempekerjakan karyawan baru ingin mengetahui bagaimana kandidat akan berinteraksi dengan rekan kerja mereka dari hari ke hari. Maka pada saat Anda melakukan proses rekrutmen dan seleksi dapat mendesain peer interactions tentang board games yang menantang para pemain untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Secara virtual, Anda bisa merancang permainan seperti Codenames, yang membuat lebih mudah untuk dimainkan dengan sistem remote, tapi masih ada unsur kolaborasi di dalam permainan tersebut.

Keempat tahapan tersebut bisa menjadi penyegar untuk para HRD dalam melakukan proses hiring yang lebih menarik dan berbeda. Melalui proses ini, HRD dan user pun dapat lebih mengetahui kandidatnya baik secara kemampuan spesifik, komunikasi, menulis, serta kolaborasi dengan para anggota tim. I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top