Ini Kecanggihan Elang Hitam, “Drone” Indonesia yang Tak Kalah dengan Buatan Amerika
Elang Hitam, pesawat nir awak buatan dalam negeri yang tidak kalah canggih dengan drone andalan Amerika, MQ-9 Reaper.
Foto: Istimewa.JAKARTA - Jika Amerika Serikat punya drone MQ-9 Reaper. Indonesia pun sebentar lagi akan punya drone yang kemampuannya tidak kalah dengan buatan Amerika.
Drone MQ-9 Reaper sendiri adalah drone yang menghancurkan konvoi mobil Jenderal Iran, Qasem Soleimani.
Drone MQ-9 Reaper, salah satu drone andalan Amerika. MQ-9 Reaper mampu terbang dengan kecepatan sampai dengan 370 kilometer per jam. Drone ini dipersenjatai misil hellfire yang dipandu laser. Nah, soal drone, sebentar lagi, Indonesia juga punya drone yang kecanggihannya mendekati drone MQ-9 Reaper.
Drone yang tengah dikembangkan Indonesia adalah Pesawat Udara Nir Awak jenis Medium Altitude Long Endurance atau Puna Male yang diberi nama Black Eagle atau Elang Hitam. Drone ini, diproyeksikan sudah masuk jajaran TNI AU pada tahun 2024 atau lebih cepat dari itu.
Seperti apa kecanggihan dari Puna Male Elang Hitam ini? Mengutip keterangan situs Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Puna Male Elang Hitam ini memiliki daya tahan lama dengan ketinggian 10.000-30.000 ribu kaki.
Dari sisi kemampuan terbangnya pun luar biasa, mampu terbang tanpa henti hingga tiga puluh jam. Kecepatan Puna Male Elang Hitam juga tidak kalah cepat dengan drone milik Amerika. Drone Elang Hitam mampu terbang dengan kecepatan mencapai 235 km per jam.
Kecanggihan lainnya, meski bobotnya mencapai 1.300 kilogram dengan panjang mencapai 8,65 meter, dan dengan bentang sayap 16 meter serta tinggi mencapai 2,6 meter, drone Elang Hitam ini ini dirancang mampu membawa bobot hingga 300 kilogram.
Dengan spesifikasi dan kemampuan yang mumpuni seperti itu, keberadaan drone Elang Hitam tentu diharapkan bisa mampu menjaga kedaulatan NKRI baik di darat, laut maupun udara dengan pantauan dari angkasa.
Masih mengutip keterangan dari situs Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP),drone Elang Hitam ditargetkan akan mengudara pada tahun 2024. Drone ini akan diintegrasikan dengan roket FFAR atau Folding Fin Aerial Rocket kaliber 70 milimeter produksi PT Dirgantara Indonesia.
Nah, pengembangan drone Elang Hitam merupakan kerja bersama dari konsorsium yang terdiri dari Kementerian Pertahanan yaitu Ditjen Pothan dan Balitbang Kemhan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU (Dislitbangau), Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Kepala Balitbang Kemhan, Marsda Julexi Tambayong mengatakan, badan penelitian dan pengembangan yang dipimpinnya perannya sangat penting dan strategis.
"Melalui penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama ini, diharapkan bisa tercipta karya-karya anak dalam negeri yang bisa memperkuat pertahanan negara," ujarnya.
Ditegaskannya Kemhan sebagai kementerian yang menaungi Balitbang Kemhan berkomitmen memberdayakan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara.
"Kemhan berkomitmen dalam memberdayakan Litbang dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara," kata Julexi.
Menurut Marsda Julexi, Kemhan selama ini telah memberikan perhatian dan dukungan yang luar biasa terhadap kegiatan litbang pertahanan. Khususnya yang dilaksanakan oleh Balitbang Kemhan.
Selama ini Balitbang Kemhan telah diberikan telah diberikan perhatian dan dukungan yang luar biasa dalam melaksanakan litbang pertahanan," ujarnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 4 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Targetkan Swasembada Garam pada 2027, Ini Strategi yang Disiapkan KKP
- Sebanyak 34 Pemain Dipanggil Pelatih Indra Sjafri untuk TC di Jakarta Jelang Piala Asia U-20
- Guna Cek Perizinan Lokasi Wisata, Pemkot Bandarlampung Bentuk Tim
- Kemen ESDM Klaim Mandatori Biodiesel B40 Bisa Hemat Devisa Rp147,5 Triliun
- Tersajinya Laga Panas Liverpool Versus MU