Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 25 Jan 2025, 01:00 WIB

Ini Alasannya Kenapa BoJ Naikkan Suku Bunga ke Level yang Tertinggi dalam 17 Tahun

Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ)

Foto: istimewa

TOKYO – Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ), pada hari Jumat (24/1), menaikkan suku bunga  ke level tertinggi dalam 17 tahun dan mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut. Hal ini menyebabkan yen menguat terhadap dollar AS.

Dikutip dari Yahoo Finance, kenaikan 25 basis poin yang ditandai dengan baik menjadi 0,5 persen terjadi karena data menunjukkan ekonomi Jepang berkembang sesuai dengan ekspektasi BoJ dan menyusul pembacaan inflasi yang tinggi lainnya.

Langkah tersebut, kata BoJ dalam sebuah pernyataan, yang menjadikan biaya pinjaman pada level tertinggi sejak 2008, juga didukung oleh upah yang terus meningkat dan pasar keuangan yang stabil secara keseluruhan.

"Aktivitas ekonomi dan harga Jepang secara umum berkembang sesuai dengan prospek Bank dan kemungkinan terwujudnya prospek tersebut telah meningkat," katanya.

"Jika prospeknya terpenuhi, bank akan terus menaikkan suku bunga kebijakan dan menyesuaikan tingkat akomodasi moneter," tambahnya.

Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, mengatakan dalam konferensi pers bahwa kecepatan dan waktu kenaikan suku bunga mendatang belum ditentukan. "Kami ingin membuat keputusan setelah kami mempelajari dampak kenaikan suku bunga ini," katanya.

Komentar hawkish tersebut membuat yen naik sebanyak 0,7 persen terhadap dollar AS menjadi 154,84 yen.

Biaya Pinjaman

Bahkan ketika bank sentral lain telah menaikkan biaya pinjaman dalam beberapa tahun terakhir -- dan mulai memangkas lagi pada tahun 2024 -- BoJ tetap menjadi pengecualian.

Namun pada bulan Maret lalu, lembaga itu menyimpulkan puluhan tahun yang hilang di Jepang yang ditandai oleh stagnasi ekonomi dan harga yang statis atau menurun telah berakhir, dan akhirnya menaikkan suku bunga di atas nol.

Peningkatan tersebut diikuti oleh peningkatan lainnya pada bulan Juli yang mengejutkan para investor dan memicu gejolak di pasar ekuitas dan mata uang global.

Kali ini Ueda mempersiapkan pasar untuk kenaikan -- sekitar 75 persen ekonom memperkirakan kenaikan -- dan reaksinya lebih tenang pada hari Jumat.

Tanpa adanya turbulensi pasar setelah pelantikan Presiden AS Donald Trump, kondisi bagi BoJ untuk menaikkan suku bunga kebijakannya telah terpenuhi, kata kepala ekonom Okasan Securities Research, Ko Nakayama, sebelum pengumuman tersebut.

"Menaikkan suku bunga hanya 25 basis poin menjadi 0,5 persen tidak akan mendinginkan perekonomian."

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.