Inggris Tolak Tenggat Solusi
Bahas Brexit l Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berjabat tangan dengan Perdana Menteri Finlandia, Antti Rinne, saat konferensi pers di Istana Kepresiden Elysee di Paris, Rabu (18/9). Dalam pertemuan Macron-Rinne, dibahas kemungkinan UE mengabulkan penundaan Brexit untuk menghindari Brexit tanpa kesepakatan.
Uni Eropa mengeluarkan ultimatum pada Inggris agar menyerahkan proposal keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa pada pengujung September ini, sebagai solusi untuk mengakhiri kemandekan negosiasi Brexit.
HELSINKI - Pemerintahan di London pada Kamis (19/9) menolak ultimatum penyerahan proposal tertulis tentang keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) pada pengujung September yang diajukan Finlandia. Ultimatum itu disodorkan pada Inggris oleh Finlandia yang saat ini memegang presidensi di Uni Eropa (UE).
"Inggris harus menyerahkan sebuah rencana tertulis bagi solusi mengakhiri kemandekan (negosiasi Brexit)," kata juru bicara Perdana Menteri Finlandia, Antti Rinne. "Menurut PM Rinne, Inggris harus menyerahkan proposal tertulis itu pada pengujung bulan ini," imbuh jubir itu.
Desakan dari Finlandia disampaikan saat batas waktu Brexit kian menipis yaitu hingga 31 Oktober mendatang dan kemungkinan besar pelaksanaan Brexit akan terjadi tanpa kesepakatan.
Atas desakan itu, Inggris serta merta menolak tuntutan dari Finlandia. "Kami akan membahas solusi tertulis formal ketika kami siap, tidak berdasarkan tenggat waktu yang dibuat-buat, dan ketika UE secara gamblang akan melibatkan secara konstruktif terkait solusi tersebut," kata juru bicara pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya