Inggris: Russia Kian Intensifkan Penggunaan Misil
Jatah Air Bersih I Warga Kota Mykolaiv di Ukraina selatan menenteng galon berisi jatah air bersih di tengah terjadinya kecamuk perang pada Kamis (21/7). Hingga Jumat (22/7), invasi Russia ke Ukraina telah melewati bulan ke-5.
Intelijen dari Inggris dan Amerika Serikat memperkirakan bahwa Russia telah kehabisan amunisi dan kekuatan tentaranya setelah invasi ke Ukraina berlangsung selama 5 bulan.
LONDON - Pihak intelijen Inggris pada Jumat (22/7) mengumumkan bahwa Russia telah meningkatkan penggunaan misil pertahanan udara untuk melancarkan serangan darat sekundernya karena kekurangan misil khusus serangan darat.
"Russia hampir pasti telah mengerahkan sistem pertahanan udara strategis S-300 dan S-400, yang dirancang untuk menembak jatuh pesawat dan misil pada jarak jauh, dekat Ukraina sejak awal invasi," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan taklimat intelijennya.
Senjata yang memiliki hulu ledak relatif kecil itu sebenarnya dirancang untuk menghancurkan pesawat, kata kementerian itu seraya menambahkan bahwa senjata itu dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap gedung-gedung tetapi tidak mungkin menembus bangunan yang strukturnya telah diperkeras.
"Ada kemungkinan besar senjata ini kehilangan target yang dimaksudkan dan menyebabkan korban sipil karena misil tidak dioptimalkan untuk peran ini dan kru mereka hanya memiliki sedikit pelatihan untuk misi tersebut, imbuh Kementerian Pertahanan Inggris.
Sementara itu dinas intelijen Amerika Serikat, CIA, pada Kamis (21/7) memperkirakan sebanyak 15.000 tentara Russia telah tewas dalam perang Moskwa melawan Kyiv. Perkiraan tersebut disampaikan oleh Direktur CIA, William Burns, saat konferensi keamanan di Aspen, Colorado.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya