Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Inggit Garnasih Antar Soekarno ke Gerbang Kemerdekaan

Foto : Koran Jakarta / Teguh Rahardjo

Museum Inggit Garnasih - Seorang pengunjung sedang melihat fotofoto Inggit Garnasih bersama Soekarno, di Museum Inggit Garnasih, Kota Bandung, Senin (14/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Terletak di Jalan Inggit Ganarsih Nomor 174. Tampak tidak ada yang istimewa, hanya ada papan pemberitahuan di bagian depan rumah kecil di kawasan Jalan Ciateul, Astana Anyar, Kota Bandung. Padahal itulah rumah yang pernah ditinggali Bung Karno.

Jadi Nama Jalan

Penghargaan terhadap Inggit diberikan dengan mengubah jalan Ciateu menjadi Jalan Inggit Garnasih. Bagi yang baru pertama kali menyambanginya, cukup sulit untuk mengetahui keberadaan museum tersebut. Namun, jika bertanya kepada warga, akan banyak yang sukarela menunjukkan rumah Inggit. Memasuki bagian dalam rumah tersebut, sama sekali tidak ditemui adanya meja atau kursi, yang pernah digunakan Soekarno atau Inggit. Tidak pula ada dipan tidur atau perlengkapan dapur.

Hanya ada batu sebagai alat pembuat jamu, dan itu pun hanya replika saja. Inggit dikenal piawai membuat jamu. Sejumlah foto yang dipajang di dinding dalam rumah menjadi kenangan yang dapat bercerita. Foto hitam putih yang dibingkai dan diberi keterangan di bagian bawahnya hanya memberikan sedikit informasi terkait kenangan Inggit dan Soekarno. Beberapa foto bercerita tentang Inggit yang selalu mendampingi Soekarno selama pengasingan oleh Belanda atau dipenjara. Seperti saat diasingkan di Penjara Banceuy, ke Ende di Flores, dan Bengkulu. Juru pelihara rumah Inggit, Jajang mengatakan menjelang Agustusan, ada peningkatan kunjungan ke Museum Inggit Ganaarsih, sekadar bernostalgia. Tidak ada acara khusus untuk itu. Namun, RT setempat biasanya menyiapkan berbagai lomba kerakyatan, termasuk panjat pinang tidak jauh dari museum.

Upaya mengajukan Inggit sebagai pahlawan nasional beberapa kali diajukan oleh Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jabar. Sudah banyak penjelasan dan penelitian ilmiah yang disampaikan kepada pemerintah agar gelar pahlawan nasional bisa diberikan. Sejarawan asal Bandung yang juga Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia Jabar, Nina Herlina Lubis, belum lama ini mengatakan jika peran Inggit dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak terlihat pada perjuangan fisik. Peran sebagai pendamping Presiden Soekarno selama menjalani proses kemerdekaan yang membuatnya layak mendapatkan gelar pahlawan. Menurutnya, ada banyak syarat untuk dicap sebagai pahlawan nasional, di antaranya memimpin perjuangan senjata mewujudkan kemerdekaan, perjuangan dilakukan semasa hidupnya, dan pengabdian mempunyai jangkauan luas dan nasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top